NUSANTARA, Fokusborneo.com — Ketahanan pangan Nusantara tumbuh dari tangan masyarakatnya sendiri. Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dorong pemberdayaan masyarakat lokal, melalui pengembangan demonstration plot (demplot) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kecamatan Sepaku lewat sosialisasi praktis budidaya tanaman pisang berbasis kultur jaringan sebagai produk inovatif, unggulan, dan bernilai jual.
Kegiatan ini digelar di Lamin Tani Desa Sukaraja, Penajam Paser Utara (PPU), pada Rabu (3/12/2025) sebagai bagian dari upaya menguatkan kemandirian pangan dalam menyokong pembangunan IKN. Sebanyak 30 peserta mendapatkan edukasi langsung, mulai dari pengenalan bibit unggul hingga teknik budidaya menyesuaikan kondisi lingkungan di tanah Kalimantan.
Pengembangan produk pangan lokal melalui sosialisasi ini didukung dengan penyerahan dua jenis bibit tanaman pisang kultur jaringan, yaitu pisang kepok grecek dan pisang cavendish. Setiap peserta mendapatkan sejumlah lima bibit tanaman tersebut.
Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, Lenggono, yang hadir mewakili Otorita IKN, mengapresiasi antusiasme para peserta dan menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dalam proses produksi pangan lokal.
“Kami juga akan memberikan dukungan satu karung media tanam seberat 25 kg kepada setiap peserta, sehingga bibit tanaman tersebut dapat segera ditanam di setiap pekarangan rumah. Dengan begitu, pertumbuhan tanaman dan hasil panen berkalan optimal. Nantinya, pendampingan ini akan terus kita lakukan juga, termasuk berkolaborasi dengan penyuluh pertanian Kecamatan Sepaku,” ujarnya.
Hadirnya program ini menegaskan bahwa pembangunan IKN bertumpu pada masyarakatnya. Ketahanan pangan bukan hanya hasil panen, tetapi lahir dari kolaborasi, pembelajaran, dan kerja bersama yang menghadirkan manfaat nyata bagi warga Nusantara.(**)
__
Humas Otorita Ibu Kota Nusantara















Discussion about this post