Menu

Mode Gelap

Daerah

Optimis Istana Negara Selesai Tepat Waktu


					Silvia Halim, Deputi Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara Perbesar

Silvia Halim, Deputi Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara

Penajam – Pembangunan Ibu Kota Nusantara ditargetkan akan selesai pada Agustus 2024 mendatang, mengingat pada Agustus 2024 mendatang upacara 17 Agustus akan dilaksanakan di Istana Negara yang baru di kawasan Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Berkaitan dengan hal itu Silvia Halim, Deputi Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara mengkonfirmasi bahwa pembangunan sendiri sudah mencapai 37% dari total keseluruhan.

“By now sudah mencapai 37 persen ya dan ini mencakup progres kegiatan pembangunan dari sejak tahun 2022 seperti Bendungan 1 Sempit, Intake Air Sungai Sepaku, Istana Kantor Presiden, Kantor Kemensegneg, 4 Kawasan Kantor Kemenko, kemudian Rumah Tapak Menteri lalu infrastruktur dasar, air minum, air limbah, pengelolaan sampah juga dan akses-akses juga ya, ” tuturnya ditemui setelah upacara 17 Agustus di kawasan pembangunan Istana Negara.

Baca Juga : Perayaan HUT ke 78 di IKN Penuh Khidmat 

Ia mengungkapkan bahwa akses masuk bukan lagi hanya melewati kawasan 1A saja namun saat ini akses melalui kawasan 1B juga sudah dimulai dan menyusul akses 1C. “Itu ya pembangunan progresnya sudah mencapai 37 persen, ” tuturnya lagi.

Dikonfirmasi untuk kesiapan upacara 17 Agustus pada 2024 mendatang ia mengungkapkan kawasan 1A yang merupakan kawasan sekitar Istana Negara hingga titik nol di Jalan Sumbu Kebangsaan dengan sekitarnya yang nantinya ada gedung Kemenko, mall, tempat berkumpul, tempat makan, plaza publik, taman dan botanical garden.

Baca Juga : Dukung Visi Indonesia Emas 2045, Kadin Indonesia Langsungkan Upacara HUT RI ke – 78 di IKN

“Istana sudah 20 persen dan bisa temen-temen lihat sendiri istana itu udah dibangun lantai 2 dan 3, dan kantor presiden sudah lantai 3 dan 4 dan yes targetnya Juli Agustus, harus selesai, kalau ga upacaranya didepan apa nanti? ,” tegasnya tertawa.

Silvia sendiri mengatakan banyak tantangan yang terjadi dalam pembangunan IKN namun yang paling utama adalah kondisi alam. “Inikan kita bangun ditengah hutan yang kontur tanahnya tidak rata, berbukit tentu saja pendekatan cara pembangunannya yang harus sangat memperhatikan lingkungan, kita gabisa main babat pohon, hanya boleh babat sesuai kebutuhan dan itu memerlukan konsen tambahan dibanding kita bangun ditempat yang rata, kita gabisa disini walaupun butuh percepatan tapi tetap harus bisa memperhatikan aspek lingkungannya, ” tambahnya.

Diketahui jenis tanah di kawasan IKN merupakan jenis tanah Clay Shale yang merupakan jenis tanah lempung dan menjadi lunak setelah terkena udara dan air sehingga membutuhkan penanganan khusus.(*)

Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

HUT Bhayangkara Ke-79, Gubernur Kaltara Harapkan Sinergitas

1 Juli 2025 - 16:35

Dukung Ketahanan Pangan, PT Pertamina EP Sangasanga Field Fasilitasi Pendirian Green House Hidroponik

1 Juli 2025 - 16:32

Gubernur Apresiasi Pengabdian Amiek Mulandari sebagai Kajati Kaltara

1 Juli 2025 - 14:35

UMKM Kebun Sayur Balikpapan Bersiap Panen Keuntungan di HUT Dekranas ke-45

1 Juli 2025 - 07:30

Upaya Balikpapan Bangun Birokrasi Bersih dan Akuntabel

30 Juni 2025 - 21:46

Gubernur Instruksikan Perangkat Daerah Kreatif Cari Anggaran di Pusat

30 Juni 2025 - 21:29

Trending di Daerah