TARAKAN, Fokusborneo.com – Awalnya Deddy Sitorus ingin mengajak sahabatnya Rocky Gerung ke Kaltara pertengahan Agustus. Namun batal. Karena situasi Jakarta sedang memanas. Baru dua bulan kemudian sang rencana itu terealisasi.
Saya sempat bertemu Prof Yahya AZ di Universitas Borneo Tarakan (UBT). Membahas rencana kuliah umum Rocky Gerung di UBT. Rektor senang dan siap memfasilitasi kuliah umum itu. Namun rencana itu bubar. Jakarta sedang memanas. Melalui pesan WA saya meminta maaf kepada rektor agenda itu terpaksa diundur tanpa batas waktu.
Awal Oktober baru ada kejelasan. Deddy Sitorus mendapat undangan menghadiri Penutupan Irau ke 11 Kabupaten Malinau. Tapi Ia memilih akan hadir di penutupan.
“Saya hadir sama Rocky Gerung di penutupan saja. Sekalian Kuliah Umum di UBT,” ucap Anggota Komisi 2 DPR RI itu.
Agenda pun kami susun. 25 Oktober Deddy Sitorus akan tiba bersama Rocky Gerung. Keesokan harinya terbang ke Malinau. Mengikuti Sidang Paripurna Istimewa DPRD Malinau. Malamnya lanjut hadir di penutupan Irau.
Rocky Gerung datang tanpa ajudan. Kami tim Dapil sama sekali tidak mengantisipasi. Ternyata sang filsuf itu begitu populer.
Dari Tarakan kami hanya enam orang. Terbang pagi naik Smart Air. Landing di Bandara RA Bessing. Ternyata sudah banyak orang yang ingin berfoto. Jumlahnya memang belum banyak. Rocky tidak terlalu merasa terganggu.
Kami sempat ngopi sejenak di Warung Kopi lengendaris Hidung Merah. Sambil menunggu jadwal Sidang Paripurna pukul 13.00.
Nah, saat berada di Gedung DPRD itulah suasana mulai heboh. Banyak undangan yang hadir di Paripurna menunggu kehadiran Rocky. Mereka berdiri di bawah tangga.
Saya menemui staf Sekwan. Dimana holding room untuk Deddy Sitorus dan Rocky Gerung. Staf yang mengenakan batik Malinau itu menyebut ruang Ketua DPRD Ping Ding.
Tak lama kemudian Deddy dan Rocky dan tiba. Puluhan orang yang berada dihalaman mulai mendekat. Memanggil-manggil nama Rocky. Namun kami terus berjalan cepat menuju ruang Ping Ding.
Sampai di dalam ternyata sudah hadir Bupati Malinau Wempi W Mawa. Lengkap dengan pakaian adat Dayak. Unsur pimpinan DPRD dan Yansen TP. Mantan Bupati dan Wakil Gubernur Kaltara.
“Selamat datang Pak Rocky Gerung di Malinau,” sambut Ping Ding.
Penampilan Rocky Gerung memang berbeda. Ia tidak mengenakan batik seperti sahabatnya Deddy Sitorus. Kemeja gunung berwarna kuning dan celana lapangan. Khas pakaian pendaki gunung.
Sebagai penghormatan. Rocky dan Deddy diberikan topi dan kalung manik-manik.
Tak lama kemudian, seluruh tamu undangan menuju ruang sidang utama lantai dua. Melihat kehadiran Rocky seisi ruangan heboh. Sambil berjalan dikursi undangan sayap kiri ruang sidang. Rocky dan Deddy hanya melambai.
Hampir dua jam sidang berlangsung, Rocky mengikuti dengan seksama. Begitu pula saat sahabatnya Deddy Sitorus dipanggil ke tengah ruang sidang untuk menerima aspirasi Lembaga Adat.
Ia terlihat bangga. Tak salah memilih teman politisi. Yang ternyata betul-betul bekerja untuk rakyat. Bukan sekadar retorika.
Selesai sidang tamu-tamu penting disajikan makanan khas Malinau. Diluar banyak orang berkerubung. Yang ingin selfie. Sedangkan di halaman, Deddy Sitorus bersiap memberikan bantuan mobil Triton untuk Kecamatan Sungai Boh.
Tak lama Bupati keluar. Wempi ingin menyaksikan penyerahan secara simbolis itu.
“Saya sudah lama janji ingin memberikan mobil operasional ini ke Sungai Boh. Tapi baru kesampaian sekarang,” ujar Deddy.
“Terimakasih Pak Deddy atas bantuannya. Anda memang anggota DPR RI yang sangat perhatian kepada saudara-saudara kita di pedalaman,” lanjut Wempi.
Hari sudah mulai petang. Cuaca Malinau lumayan sejuk. Bupati ingin mengajak diskusi Deddy Sitorus dan Rocky Gerung disuatu tempat. Pikiran saya tertuju pada Rocky yang harus keluar dari kerumunan massa. Saya datangi dan berbisik.
“Om, kita sudah bisa bergeser,” bisik saya. “Ok. Deddy dimana?” Tanyanya. “Sudah di luar om.”
Melihat Rocky keluar, orang-orang yang berada di loby mulai mendekat. Ia seperti tak mampu melayani satu-persatu orang yang ingin berfoto. Ia terabas kerumunan tidak ingin Deddy menunggu lama di mobil.
“Nanti malam kita ketemu lagi ya,” katanya sambil melambai ke kerumunan.
Naik mobil. Lantas keluar halaman DPRD. Menuju sebuah tempat. Ternyata Bupati ingin menjamu koleganya di Cafe Ulin miliknya.
Ditemani secangkir kopi, pisang goreng dan sepiring mie instan diskusi berjalan seru. Namun isi diskusinya tidak bisa ditulis. Karena sebagian besar berisi materi sensitif.
Menariknya, saat hadir di panggung penutupan Irau, lagi-lagi Rocky bikin heboh. Bahkan sampai viral se Indonesia. Iwan Fals pun dibuat salah tingkah. Apa sih? (pai/bersambung)
 
                                 
			 
                                
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                












Discussion about this post