TARAKAN, Fokusborneo.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi VII, Rahmawati, menyoroti pentingnya perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terhadap atlet-atlet daerah, khususnya di cabang olahraga binaraga (body fitness) dan potensial lainnya.
Hal ini demi mengamankan atlet potensial agar tidak dibajak provinsi lain untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pernyataan ini, disampaikan Rahmawati saat menghadiri Body Fitness Benuanta Muscle Fighter (BMF) Season 4 Gubernur Kaltara di Gedung Wanita, Kota Tarakan, Minggu (19/10/25).
Rahmawati optimis Kaltara memiliki potensi besar untuk meraih medali emas di PON. Ia menyoroti kondisi geografis Kaltara yang unik, di mana aktivitas sehari-hari warganya, seperti bepergian ke Kabupaten Malinau atau Nunukan yang harus seperti mendaki gunung, secara alami telah membentuk otot yang luar biasa.
“Otomatis alam yang membuat kita itu membentuk kita, sehingga saya yakin nanti ada PON berikutnya kita bisa meraih medali emas,” tegasnya.
Lebih dari itu, ia melihat olahraga binaraga mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, membentuk karakter kuat melalui setiap proses dan pengorbanan pola makan.
Untuk mewujudkan potensi tersebut, Rahmawati menekankan perlunya peningkatan pengembangan olahraga, termasuk membangun dan memperbaiki fasilitas olahraga.
“Di sini, saya dengar, ada beberapa tempat fitness masih kurang ya. Seharusnya kita membangun agar masyarakat itu, ketika mereka mau berlatih, ada wadah dan tempat yang disiapkan,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar kegiatan olahraga memasyarakat melalui program latihan yang terstruktur dan event pertandingan yang rutin, baik saat perayaan 17 Agustus, Hari Ulang Tahun Daerah, maupun acara tingkat Kabupaten/Provinsi.
Hal ini penting untuk mencari bibit-bibit unggul yang bisa dipersiapkan menuju PON. Selain itu, perekrutan pelatih berkualitas dan berpengalaman juga menjadi kunci.
Poin utama yang ditekankan Rahmawati adalah kekhawatiran terkait nasib atlet-atlet Kaltara yang berpotensi direbut oleh provinsi lain.
Ia mendesak pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk tidak melalaikan bibit-bibit unggul ini.
”Pemerintah juga harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka yang misalnya menjadi juara agar mereka semangat,” pintanya.
Ia menegaskan, sangat disayangkan jika banyak atlet asli Kaltara diambil provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, atau Jawa Tengah.
“Ketika mereka menyumbangkan medali, provinsi lain yang mendapatkannya. Mudah-mudahan ini menjadi perhatian, makanya mari kita bersama-sama meningkatkan dan memberikan apresiasi agar olahraga yang ada di Kalimantan Utara bisa ciptakan atlet yang mengharumkan nama daerah,” harapnya.
Rahmawati juga mengusulkan agar apresiasi bagi atlet berprestasi di PON atau Sea Games berupa jaminan masa depan, seperti diangkat menjadi pegawai.
“Jangan sampai mereka tidak semangat karena tidak ada dari pemerintah baik pemerintah daerah maupun Pusat bahwa mereka itu harus diperhatikan,” tutupnya.(Mt)
Discussion about this post