Menu

Mode Gelap

Daerah · 22 Mei 2024 19:47 WITA ·

Terus Mengabdi Jangan Berhenti


					Suparlan Perbesar

Suparlan

Sosok Bung Parlan

Tarakan- Bung Parlan atau nama aslinya Suparlan, ialah seorang birokrat ulung yang telah mengabdikan dirinya di Bumi Paguntaka -sebutan Kota Tarakan- sejak tahun 1998-2024.

Hampir 26 tahun bergelut di bidang pelayanan publik, hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat telah menjadi pekerjaan sehari-hari yang dirinya geluti.

Sebagai salah satu putra daerah terbaik, Bung Parlan lahir di Karang Anyar, Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada 12 Februari 1964.
Semasa kecil, Bung Parlan banyak menghabiskan waktunya di Nunukan, hal itu dikarenakan keadaan keluarganya yang tidak begitu menguntungkan.

Hal-hal yang kurang menyenangkan di masa lalu, baginya merupakan cara Tuhan untuk membangun dan membentuk karakter dirinya di masa yang akan datang.

Bung Parlan mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Negeri 22 Nunukan. Tinggal bersama nenek kandungnya, keadaan ekonomi yang sulit tak membuat dirinya rendah hati untuk terus berprestasi. Sejak menempuh pendidikan SD, Bung Parlan sudah bekerja membantu meringankan biaya hidup keluarga dengan mencari uang jajan sendiri.

Dirinya sering berjualan sayur kangkung di pasar tradisonal Nunukan di pagi hari (shubuh) sebelum berangkat sekolah. Hal itu dikarenakan neneknya seorang petani dan untuk membiayai pendidikan sang cucu, hasil dari bertani menjadi satu-satunya pilihan.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Nunukan menjadi lembaga pendidikan yang dipilih Bung Parlan setelah menyelesaikan pendidikan SD. Setelah hampir 9 tahun menuntut ilmu di Bumi Tunon Taka -sebutan Nunukan- dirinya ingin kembali ke kota kelahiran untuk melanjutkan Sekolah Menengah Atas.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tarakan menjadi saksi bisu, seorang anak muda yang baru datang dari wilayah pinggiran Kalimantan Utara (Kaltara) tersebut.

Kini sosok “Suparlan” kembali ke dalam dunia penghidupan sehari-hari dengan pandangan yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Sekembalinya ke tempat kelahiran, ia lebih giat ke masjid, dan menjadi pengurus Ikatan Remaja Masjid (IRMA) di salah satu masjid di Kelurahan Karang Anyar, Masjid Darussalam. Ia belajar mengaji, adzan bahkan sari tilawah.

Setelah lulus, alam persiapan selama duduk di bangku sekolah kemudian ditinggalkan, alam bertugas mulai dimasuki. Diantara hal indah selama di usia remaja, kini dirinya menghadapi tantangan-tantangan baru.

Memasuki bangku perkuliahan, latihan bertanggung jawab segera dimulai. Suparlan Muda melanjutkan pendidikannya ke Universitas Muslim Indonesia (UMI), Ujung Pandang pada tahun 1984.

Di kampus yang bercorak keagamaan itu, ia memilih Fakultas Teknik dengan Jurusan Teknik Sipil, meskipun cita-citanya dulu ingin menjadi pilot. Dalam ruang pendidikan non-formal yang ditempuhnya dengan susah payah itu.

Asam, manis, pahitnya perjuangan telah ia lalui dan memang hanya dengan bersusah payahlah hidup akan menjadi lebih indah. Itu yang sering dirinya ucapkan.

Selama menjadi mahasiswa, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur (KPM-KT) di tahun 1990-1992.

KPM-KT ialah organisasi mahasiswa yang dulunya dirintis oleh founding father Tarakan yakni, Ayahanda Yusuf S.K (Alm) sebagai ketua pertama. Disana dirinya menjadi penyambung lidah bagi mahasiswa di daerahnya.

Hampir 10 tahun berkuliah, tepat di tahun 1995 Suparlan Muda mendapat gelar Sarjana Teknik (S.T) alias insinyur pertama di lingkup keluarganya.

Dimana gelar yang diraih ialah mencitrakan bentuk pengharapan bangsa dan keluarga kepada putranya yang telah bergelar Strata-1 (S-1).

Kepadanya diharapkan, sepanjang nafas berhembus, nantinya akan menjadi pemimpin di dalam lingkup masyarakat yang butuh pengarahan akan sosok yang berpengetahuan. Sekian lama hidup di kampung orang, kini tibalah saatnya latihan bertanggungjawab sudah berlalu.

Berbekal pengalaman yang didapatkan selama mengemban gelar “mahasiswa”, kini masyarakat di kehidupan nyata telah menunggu karya-karya darinya.

Dalam memulai tugasnya, Bung Parlan yang begitu aktif di bidang sosial kemasyarakatan, menjadi PNS Golongan (IIIa) di tahun 1998 dan di tahun 2001 diangkat sebagai Pj. Kasi Kebersihan Jalan, Lingkungan dan Penanggulangan Air Kotor di Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Pemerintah (DKPP) Kota Tarakan.
Sempat juga menjadi kepala bidang di 2 instansi berbeda, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di tempat tinggalnya.

Karir di pemerintahan yang cukup cemerlang, Suparlan pernah diamanahkan menjabat 4 kali sebagai kepala dinas, baik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang tahun 2010, Dinas Kehutanan, Tambang dan Mineral tahun 2014, Dinas Perhubungan tahun 2014-2017 dan Dinas Pemuda dan Olahraga Tarakan tahun 2017-2022.

Tak heran bila di tahun 2009, Satyalancana Karya Satya ke-X (tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada para PNS yang berprestasi) pernah digantungkan ke lehernya oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Setelah menerima penghargaan dari orang nomor 1 RI tersebut, tahun 2011 ia kembali ke bangku perkuliahan dengan maksud menekuni ilmu keprofesiannya, saat itu Suparlan tidak kembali ke Sulawesi, melainkan ke Kota Malang, Jawa Timur.

Di Universitas Brawijaya Malang, Suparlan mengambil jurusan yang sama yakni, Magister Teknik Sipil dan lulus di tahun 2013 yang akhirnya melengkapi namanya menjadi Ir. Suparlan, S.T, M.T.
Karirnya yang terakhir di pemerintahan ialah ditunjuk sebagai Asisten II Bidang Adminsitrasi dan Pembangunan Ekonomi Kota Tarakan sejak tahun 2022-2024 dan tepat di tanggal 1 Mei 2024 kemarin, dirinya dinyatakan purna masa bhakti alias pensiun.

Selama berprofesi sebagai pelayan publik, Bung Parlan yang aktif di dunia pergerakan juga memiliki dedikasi tinggi untuk masyarakat.
Ditengah kesibukannya mengurus hajat hidup orang banyak, sebagai aktivis sosial yang bergelut di organisasi kepemudaan dan bersentuhan langsung dengan khalayak umum.

Di usianya ke-38, ia berkesempatan menjabat sebagai Ketua Umum Pertama Generasi Muda (Gema) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Tarakan di era Orde Baru.

Kemudian tak berselang lama, lantaran terlahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU), Suparlan dipercaya oleh para sesepuh untuk membesarkan organisasi badan otonom NU sebagai Ketua Umum GP ANSOR Tarakan tahun 2004-2007. Dan menjadi Ketua Panitia kegiatan Konferensi Cabang (Konfercab) NU Tarakan, lagi-lagi dirinya dipercaya menahkodai Ketua I PC NU Tarakan tahun 2007-2012.

Jiwa mudanya yang tak kunjung padam, melihat kondisi pemuda-pemudi di wilayah perbatasan yang cukup pasif dalam pembangunan daerah.
Bung Parlan yang dikenal dengan ide-idenya yang kritis, memberanikan diri berkompetisi dalam perebutan organisasi pemuda di tingkat daerah pada tahun 2006, yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tarakan yang dulunya juga ditukangi oleh ayahanda Yusuf S.K (Alm).

Di masa dirinya menjabat, KNPI Kota Tarakan pernah mengadakan pertandingan persahabatan sepak bola Go International hingga ke negeri Sabah, Kinabalu. Selain olahraga, tujuan lain yang ia maksud ialah membangun relasi khususnya dalam bidang pekerjaan. Selain karirnya di organisasi yang terus beranjak, pengalamannya di bidang olahraga juga begitu mengesankan.

Berlatar belakang atlit karate, prestasi individunya menjulang tinggi semasa masih duduk di bangku kuliah, Bung Parlan pernah meraih Juara I dan II Tae Kwon Do antar Pelajar/Mahasiswa di Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 1989 dan 1990.
Hal itu kemudian mengantarkan dirinya menjadi Ketua Harian PSTK atau tim kesebelasan sepak bola Tarakan di tahun 1998-2002 yang saat itu sedang berlaga di Divisi II Regional Kalimantan dan berhasil mengalahkan tim-tim besar seperti Mitra Kukar (Tenggarong), Persisam Samarinda dan lainnya.
Disusul dengan karirnya sebagai Ketua Bidang Organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tarakan di tahun 2009-2014.

Kini dirinya menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Tarakan tahun 2021-2025, dan salah satu bidang yang dinaunginya ialah cabang olahraga (cabor) terbaru, yakni ESI (eSport Indonesia).

Banyak atlit-atlit dari Bumi Paguntaka yang diberangkatkan untuk unjuk gigi di setiap event baik di tingkat lokal maupun nasional. Dengan mengusung gagasan “dari games ke prestasi”. Jargon itu digunakan olehnya lantaran pengalaman sebelumnya saat masih jadi atlit, banyak olahragawan yang dapat beasiswa lewat jalur prestasi untuk masuk sekolah favorit, kuliah bahkan ada yang sampai masuk dan bekerja di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI).

Di masa pensiunnya, Suparlan tidaklah seperti orang tua lainnya yang menikmati masa pensiun sebagai masa yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu, sehingga mereka menjadikan masa pensiun sebagai akhir yang indah dan cemerlang dalam pencapaian hidupnya. Sebaliknya, Suparlan justru sering berdialog dengan pemuda, millenial bahkan Generasi Z. Ia menjadi sosok inspiratif bagi khalayak umum. Seperti halnya coaching clinic, ia menjadi solutif bagi problematika masyarakat masa kini.

Lewat bahasanya yang lembut, peka terhadap lingkungan sekitar, bagi kalangan pemuda dirinya ialah sosok ayahanda yang sedang menuntun anak-anaknya menuju alam kejayaan.

Tak heran, di usianya yang sudah tak muda lagi, demi menjaga keberlangsungan pola pikir, sikap dan tindakan kaum terpelajar, dirinya kini dipercaya menjadi Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Provinsi Kalimantan Utara sejak tahun 2023 hingga 2028 mendatang. Juga masih menjabat sebagai Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Tarakan 2021-2026. (*/dv)

Artikel ini telah dibaca 250 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Gelar Studi Inovasi, Pemkab Tana Tidung Gandeng KB TK Khadijah Surabaya

5 Desember 2024 - 07:44 WITA

blank

Menginginkan Ada Peningkatan Jalan, Permintaan Warga Desa Salimbatu Jadi Atensi Hamka

4 Desember 2024 - 20:28 WITA

blank

Warga Tanjung Pasir Ngadu Jalan Rusak ke Anggota DPRD Kaltara Yancong

4 Desember 2024 - 19:17 WITA

blank

Gubernur Zainal Serahkan Penghargaan Lingkungan Hidup 2024

4 Desember 2024 - 19:05 WITA

blank

Gubernur Zainal Hadiri HUT Ke-74 Polairud Baharkam Polri

4 Desember 2024 - 18:36 WITA

blank

Pilkada Kaltara Jadi Pioner Demokrasi Terbaik Indonesia

4 Desember 2024 - 16:41 WITA

blank
Trending di Daerah