TARAKAN – Fakultas Ekonomi (Fekon) Universitas Borneo Tarakan (UBT) cetak lulusan yang memiliki kompetensi kerja. Upaya ini dibuktikan dengan diikutkannya mahasiswa ujian sertifikasi profesi yang dilaksanakan di Gedung Fekon Kampus UBT, Jalan Pantai Amal Kota Tarakan, Jumat (21/5/21).
Dekan Fekon Dr. Syahran, S.E, M.Sc mengatakan ujian sertifikasi kompetensi yang digelar kali ini, diikuti sebanyak 100 orang terdiri dari tenaga kerja perusahaan, profesional Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), staff Fekon dan pencari kerja.
“Ini sebagai bekal mahasiswa kalau dia lulus sudah ada sertifikat kompetensinya. Jadi lulusan Fekon UBT kedepan bukan hanya mendapatkan ijasah, tapi ada pendamping ijasah salah satunya sertifikat profesi. Selain itu mendukung program kampus merdeka,” kata Syahran saat ditemui Fokusborneo.com.

Dijelaskan Syahran, kedepan banyak ragam sertifikasi ini, karena mahasiswa tidak hanya diarahkan untuk mencari kerja tetapi juga berwirausaha. Sekarang ini Fekon UBT sedang menjalin kerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk sertifikasi kompetensi kerja kepada tenaga kerja dengan skema sertifikasi Human Capital Staff dan Administrative Officer.
“Kami juga akan mencoba sertifikasi berwirausaha ataupun sertifikat ekspor impor karena dekat perbatasan kan. Jadi kami memfasilitasi mahasiswa ini bagaimana memperoleh sertifikat profesi,” ujar Syahran.
Dikatakan Syahran, sertifikasi profesi ini, baru dilakukan untuk lulusan program studi manajemen. Kedepan rencananya semua lulusan program studi di Fekon UBT, akan dibekali berbagai macam sertifikasi profesi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

“Kami juga akan melibatkan dunia industri karena ada beberapa persyaratan untuk menduduki jabatan tertentu itu harus ada sertifikat misalnya manajer. Makanya kita akan melaksanakan ini secara berkesinambungan dan ini baru awal, sehingga lulusan Fekon UBT memiliki kompetensi,” jelas Syahran.
Dijelaskan Syahran, sebelum mengikuti uji kompetensi, peserta telah mengikuti refreshment training yang diselenggarakan oleh Lembaga pelatihan Tempat Uji Kompetensi Sewaktu (TUK-S) UBT dengan mematuhi protokol kesehatan. Tujuan sertifikasi ini, untuk mempercepat pengakuan industri dan sektor terhadap tenaga kerja bersertifikat kompetensi.
“Ini juga untuk memfasilitasi tenaga kerja untuk mendapatkan sertifikat kompetensi melalui Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) oleh LSP. Selain itu juga memfasilitasi kerjasama LSP dengan dunia usaha/industri dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten bersertifikat kompetensi,” beber Syahran.

Ditambahkan Syahran, pendaftar mahasiswa paling banyak di UBT ada di Fekon, diharapkan lulusannya bisa diserap dunia kerja dan industri karena sudah dibekali sertifikat profesi. “Apalagi ada surat edaran dari Departemen tenaga kerja yang mewajibkan setiap perusahaan harus ada yang memiliki sertifikat BNS,” tutup Syahran.(Wic)
Discussion about this post