Menu

Mode Gelap

Pendidikan

Gelar UTBK Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SNBT, Ini Daya Tampung UBT


					Peserta UTBK SNBT antre saat akan memasuki ruang ujian di Gedung SBSN Kampus UBT. Foto : Humas UBT Perbesar

Peserta UTBK SNBT antre saat akan memasuki ruang ujian di Gedung SBSN Kampus UBT. Foto : Humas UBT

TARAKAN – Dengan daya tampung sebanyak 2.695 orang, Universitas Borneo Tarakan (UBT) membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk 32 program studi (prodi) di Tahun 2024 ini.

Rektor UBT Prof. Adri Patton melalui Wakil Rektor 1 DR. Adi Sutrisno mengungkapkan pihaknya sudah mulai melaksanakan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Jalur Mandiri nantinya.

“Sekarang kita sedang melaksankan pola penerimaan mahasiswa baru jalur SNBT. Tesnya, Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) sesi pertama selama 7 hari kedepan, hingga 8 Mei nanti. Nanti di akhir Mei yang gelombang keduanya, 7 hari pelaksanaan juga,” terangnya ditemui awak media usai melakukan pengawasan pelaksanaan UTBK di Gedung SBSN Kampus UBT, Selasa (30/4/24).

width"250"

Baca juga : Dukung KIHI dan PLTA di Kaltara, Ini Prodi Baru UBT 

width"400"
width"450"
width"400"

Tahapan pelaksanaan UTBK ini, kata dia akan menyaring 938 calon mahasiswa baru (maba). Dari jumlah ini, dengan rincian jika sebelumnya melalui jalur SNBP semua dilakukan daftar ulang. Namun, jika tidak daftar ulang maka sisanya menjadi kuota SNBT.

“Jadi misalnya hanya 80 persen saja yang masuk melalui jalur SNBP daftar ulang, sisa 20 persen itu dialihkan ke SNBT. Sehingga bisa sampai 1.000 orang maba yang akan diterima nanti,” jelasnya.

width"300"

Saat ini ada sebanyak 2.654 pendaftar yang mengikuti tes. Pengalaman sebelumnya, setidaknya ada 10 persen yang tidak hadir dengan berbagai alasan.

Pegawai UBT melakukan pemeriksaan kepada para calon maba yang mengikuti UTBK. Foto : Humas UBT

Setiap sesi ujian, peserta diberikan waktu sebanyak 2 jam 45 menit untuk mengerjakan soal. Komposisi soal ditentukan dari pusat melalui panitia nasional, dengan materi kemampuan akademik dan menyangkut kemampuan sekolah. UBT hanya mempersiapkan teknisi, pengawas dan fasilitas untuk peserta tes. Dalam UTBK ini, UBT menggunakan 5 kelas dengan total 185 komputer.

Peserta sendiri 95 persen berasal dari Kaltara dengan jumlah 2.534 orang, kemudian dari Kaltim 74 orang, Sulawesi Selatan 20 orang, Sulawesi Tengah 10 orang, NTT 5 orang, Yogyakarta dan Jawa Tengah masing masing 2 orang kemudian dari Kalsel, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan Riau masing-masing 1 orang.

“Peserta UTBK itu dari 12 Provinsi di Indonesia. Tapi bukan berarti dari 2.000 lebih peserta tes itu akan mengambil semuanya di UBT. Mereka yang mau kuliah di UGM, di UI atau Brawijaya bisa ikut tes di UBT. Jadi nanti setelah memperoleh hasil tes, nah itu yang dipakai mendaftar di Perguruan Tinggi masing-masing dari peminatan mereka. Kami sebagai penyelenggara UTBK, tapi hasilnya bisa berlaku untuk seluruh Indonesia,” jelasnya lagi.

Baca juga : Serius Maju Pilwali, Mariyam Kembalikan Berkas Penjaringan ke Golkar 

Dari 32 Fakultas di UBT, kata dia paling banyak diminati Fakultas Ilmu Kesehatan dengan prodi keperawatan, kemudian Fakultas Ekonomi di prodi Manajemen,  Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan untuk prodi Guru Sekolah Dasar dan Fakultas Teknik untuk prodi Ilmu Komputer.

Sedangkan yang minim peminat, Fakultas Perikanan dan Fakultas Pertanian. Meski ada perkembangan pendaftar di dua fakultas ini, tetapi tidak seiring peningkatan peminat di fakultas lainnya. Misalnya Dari target 3 kelas, biasanya hanya terpenuhi 2 kelas.

“Dunia ini sebenarnya dunia yang tidak akan punah. Bahkan di Kaltara, dunia ini sumber pendapatan masyarakat yang tertinggi. Tapi, minat anak-anak milenial malah sepi peminat di Fakultas Pertanian dan Fakultas Perikanan. Padahal untuk Fakultas Pertanian misalnya, seperti agrobisnis memiliki peminatan tinggi,” pungkasnya.

Dari jumlah penerimaan mahasiswa baru tahun ini, ada peningkatan dengan selisih 100 hingga 200 orang dibandingkan tahun lalu.

“Dulu waktu UBT mau dinegerikan, ada hitung-hitungan dari sisi ekonominya break even point saat mau dibangun jumlah mahasiswanya minimal 10.000. Jadi setiap tahun bisa 2.500 maka angka 10.000 itu bisa tercapai, jadi masuk perguruan tinggi kelas menengah jika dilihat dari populasi mahasiswa,” tuturnya.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 227 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Tim Kemensos Tinjau Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Tarakan

24 Juni 2025 - 17:22

Gedung UPT LLK Tarakan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat 

24 Juni 2025 - 13:20

Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Polres Tarakan Gelar Lomba Puisi dan Storytelling untuk Pelajar

24 Juni 2025 - 00:00

SPMB Online di Tarakan Berjalan Lancar, Daya Tampung Sekolah Aman

19 Juni 2025 - 19:23

Bukan Lagi Jarak, Nilai Rapor Jadi Kunci Masuk SMA di SPMB 2025

19 Juni 2025 - 14:06

Resmi SPMB SMA/SMK Kaltara 2025 Dibuka 18 Juni, Ini Perubahan Jalurnya

19 Juni 2025 - 13:44

Trending di Pendidikan