Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 19 Des 2024

Prof Adri Patton Yakin UBT Maju di Bawah Kepemimpinan Prof. Yahya 


					Rektor UBT baru Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., bersama mantan Rektor UBT Prof. Adri Patton. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Rektor UBT baru Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., bersama mantan Rektor UBT Prof. Adri Patton. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H secara resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) periode 2024-2028, di Lantai 4 Gedung Rektorat, Kampus UBT, Rabu, (18/12/24).

Pengambilan sumpah dan janji pelantikan, dipandu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro melalui virtual zoom dari Jakarta.

Prof. Yahya terpilih sebagai Rektor UBT menggantikan Prof. Adri Patton yang mengundurkan diri untuk maju di Pilkada Kaltara 2024 lalu sebagai Calon Wakil Gubernur.

Prof. Adri Patton yang turut hadir menyaksikan langsung prosesi pelantikan merasa bersyukur UBT akhirnya memiliki Rektor baru. Pasca dirinya mengundurkan diri, Kementerian Diktisaintek lantas menunjuk Pelaksana tugas (Plt) Rektor yang kemudian mengantarkan proses pemilihan Rektor baru.

“Setelah itu supaya tidak ada kekosongan, Kementerian menetapkan dalam hal ini ibu Irjen Dr. Catharina yang langsung menjabat Plt di UBT. Saya berterima kasih kepada beliau yang telah mengantarkan UBT yang sudah mendapatkan seorang figur pemimpin UBT yang itu Insyaallah bisa menjalankan amanah untuk lebih memajukan UBT kedepan,” ujarnya.

Prof Adri Patton juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kebersamaan selama berada di UBT. Kendati di masa kepemimpinan dirinya UBT mengalami banyak perkembangan, namun ia juga menyadari masih ada kekurangan. Oleh karena itu, ia berharap kekurangan itu bisa ditutup oleh kemajuan UBT kedepan di tangan kepemimpinan Prof Yahya Ahmad Zein.

“Saya pikir beliau (Yahya) orangnya sangat bijak apalagi latar belakang beliau seorang hukum. Tentu menjalani suatu organisasi itu tidak hanya melihat kemampuannya saja tapi pemahaman terhadap hukum atau aturan yang berlaku. Karena dalam organisasi itu banyak aturan-aturan yang berlaku perlu kita perhatikan. Tapi fleksibilitas juga perlu,” paparnya.

Adri Patton melihat kemampuan seorang Prof Yahya sudah lama ditempa. Menurutnya, Prof Yahya akan mampu mengelola semua ini dan mampu melaksanakan tagline seperti apa ia cetuskan selama menjabat Rektor yakni “Bersama Membangun UBT” dan diubah lagi “Bersama Berprestasi.”

“Sekarang ada banyak, prodi-prodi yang dibuka dan (sudah) ada fakultas kedokteran. Saya berharap ini berjalan dengan baik. Dan tentu ada tugas berat memang yang akan dipikul atau diemban oleh UBT oleh Prof Yahya dimana saat ini UBT menuju BLU,” tuturnya.

Adri Patton mengatakan, UBT awalnya berstatus Satuan kerja (Satker) dan diujung masa kepemimpinannya sudah berusaha bersama tim membuat agar UBT segera berubah status menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Ia mengakui hal ini tidak mudah, karena itu ia berharap harus ada terobosan-terobosan strategi yang harus digunakan UBT agar status BLU bisa memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya khususnya bagi karyawan yang ada di UBT sendiri dan juga untuk masyarakat.

“Karena waktu pertama saya itu Satker semua anggaran itu dari pemerintah pusat dan sebagainya. Kalau sudah BLU yang terpenting itu tidak lain bagaimana kemandirian dalam pengelolaan keuangan termasuk menghasilkan PNBP itu wajib dikembangkan agar BLU ini berjalan lancar,” katanya.

Dirinya juga pernah merasakan bagaimana sulitnya di masa Universitas Mulawarman masih fase awal berstatus BLU. Karena itu, menurutnya, perlu banyak belajar tapi ia yakin dan percaya dengan kepemimpinan yang piawai dan membangun hubungan-hubungan komunikasi yang baik dengan pemerintah dan berbagai pihak UBT bisa melalui ini.

“Dengan tagline bersinergi tadi saya yakin kalau Rektor bersinergi dengan gubernur dan pemerintah kabupaten kota termasuk perusahaan se-Indonesia termasuk pemerintah pusat dan daerah itu akan menjadikan UBT lebih baik lagi,” tandasnya.(**)

Artikel ini telah dibaca 136 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Implementasi Pemberdayaan Menyusui Melalui Peran Kampus ASI Untuk Mewujudlkan Genarasi Emas Indonesia Di Desa Sungai Nyamuk Kabupaten Nunukan Wilayah Perbatasan Indonesia

9 September 2025 - 13:09

Pencapaian Gemilang Kontingen Tarakan di STEM Exploration Camp Internasional

3 September 2025 - 21:52

Rektor UBT Pesan Mahasiswa Boleh Berjuang, Tapi Jangan Sampai Anarki

3 September 2025 - 08:51

Herman Hamid Dorong Pembangunan Sekolah Terpadu untuk Pesisir Tarakan Tengah

2 September 2025 - 21:07

Maggot, Pasukan Kecil Andalan Mahasiswa Jurusan Akuakultur FPIK UBT Tumpas Sampah Organik

31 Agustus 2025 - 14:36

Mahasiswa Akuakultur UBT Turun Tangan, Bersihkan Pantai Selumit dan Berdayakan Masyarakat Pesisir

30 Agustus 2025 - 22:49

Trending di Pendidikan