TARAKAN – Di libatkan dalam mendata calon peserta didik untuk program Sekolah Rakyat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tarakan gerak cepat melakukan pendataan keluarga miskin ekstrim.
Ketua Pelaksana BAZNAS Tarakan, Syamsi Sarman menjelaskan, BAZNAS dipercaya Walikota Tarakan karena memiliki data akurat tentang kemiskinan.
Tidak hanya sekedar menyerahkan data yang ada, BAZNAS melakukan survei ulang di lapangan secara door to door.
“Kita data dan survei ulang sudah masuk ke Dinas Sosial sekitar 150, sementara yang dibutukan 100 untuk SD 50 siswa dan SMP 50. Ada juga difabel,” jelas Syamsi Sarman, Kamis (3/7/2025).
BAZNAS Tarakan menyerahkan data melebihi dari kebutuhan karena setelah ini ada verifikasi lapangan dari tim Kementerian Sosial pusat apakah sesuai kriteria atau tidak.
Selanjutnya, cadangan data tersebut juga untuk mengantisipasi jika ada anak yang tidak mau sekolah. “Karena sekolah rakyat sifatnya boarding school atau pondok belum tentu anaknya mau ini persoalan apalagi anak masuk SD masih kecil, lalu, kita sudah data orang tua setuju nanti kembali ke anak mau, jadi tidak bisa di paksa,” sambungnya.
Pendataan dilakukan secara ketat sesuai persyaratan dari Kemensos. Sehingga nanti tim verifikasi dari Kemensos tidak banyak membuang data – data yang telah diusulkan.
Adapun salah satu kriteria kategori miskin dilihat dari penghasilan keluarga, jumlah keluarga, kemudian jumlah anak putus sekolah, kemudian tempat tinggal apakah milik pribadi atau sewa. (**)