TARAKAN – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tarakan resmi dibuka mulai 7 – 11 Juli 2025.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Tarakan, Kamal menjelaskan, dalam SPMB tahun 2025 untuk tingkat SD ada tiga jalur yaitu Mutasi, Afirmasi dan Domisili, sedangkan untuk tingkat SMP ada 4 jalur yakni Mutasi, Prestasi, Afirmasi dan Domisili.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan pelaksanaan SPMB hari pertama berjalan dengan lancar, namun ada jalur yang masih belum banyak dipahami yaitu jalur mutasi.
“Pantauan tadi SD maupun SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 7, dan SMP Negeri 13 sementara berjalan sesuai Juknis yang ada,” ujar Kamal.
Ia menjelaskan, jalur afirmasi dikhususkan bagi calon siswa tidak mampu, dibuktikan surat keterangan KIP, maupun penerima bantuan sosial lainnya yang dikeluarkan oleh Dinas.
Kemudian jalur prestasi khusus untuk calon siswa yang memiliki prestasi dibuktikan dengan sertifikat, lomba yang dimenangkan sebelumnya wajib merupakan kegiatan resmi Dinas Pendidikan atau mendapatkan rekomendasi dari Disdik.
“Kalau kegiatannya sudah selesai baru minta rekomendasi tidak bisa,” sambungnya.
Sementara untuk jalur mutasi, perlu dipahami, bahwa mutasi boleh untuk semua jenis pekerjaan baik PNS, TNI/Polri maupun perusahaan tetapi bukan surat keterangan pekerjaan.
“Contohnya berasal dari perusahaan swasta di Jawa, lalu oleh manajemen dipindahkan bekerja di area Tarakan, itu namanya mutasi. Bukan mereka yang menetap di Tarakan lalu menyertakan surat tugas saat mendaftar,” ungkapnya.
Surat mutasi boleh digunakan dengan syarat tidak lebih dari satu tahun, jika sudah tiga tahun tidak bisa digunakan lagi.
Selanjutnya, ada jalur domisili yang mana ini hanya berubah kalimat dari jalur zonasi namun sistemnya tetap sama dihitung dari jarak sekolah ke alamat rumah sesuai dengan Kartu Keluarga (KK).
Untuk kuota mutasi ada 5 persen, afirmasi 25 persen, domisili 70 persen. Meskipun kuota domisili paling besar, namun tidak ada jaminan yang dekat dengan sekolah akan langsung masuk. Karena bisa jadi justru sebaliknya, karena tingkat SD diutamakan usia baru jarak antara rumah ke sekolah. Sedangkan tingkat SMP nilai akademik baru jarak.
“Jalur domisili belum dilaksanakan karena baru dibuka pada 9 juli 2025 nanti, sedangkan untuk sekolah yang ramai pendaftar diantaranya SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Tarakan, karena masih ada orang tua yang beranggapan bahwa kedua sekolah ini unggulan, padahal semua sekolah sudah sama.
Di Tarakan tidak ada sekolah unggulan, semua sekolah negeri sama. Kami memantau di SMP Negeri 1 Tarakan dan SMP Negeri 2 Tarakan sangat padat pendaftaran nya. Sedangkan di SMP Negeri 7 dan SMP Negeri 13 masih sepi. Kalau untuk tingkat SD aman-aman saja, nanti yang membludak saat domisili di buka 9 Juli nanti,” pungkasnya. (ary)