TARAKAN, Fokusborneo.com – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Syamsuddin Arfah, mengungkapkan besaran anggaran fantastis untuk pembangunan Sekolah Garuda di Tanjung Selor.
Sekolah bertaraf internasional yang menjadi program strategis Presiden ini menelan estimasi biaya hingga Rp350 miliar, dengan target mencetak lulusan yang mampu menembus kampus-kampus terbaik di dunia.
Penekanan mengenai proyek unggulan pendidikan ini disampaikan Syamsuddin Arfah saat menggelar Kunjungan Daerah Pemilihan (Dapil) di Cafe Celebes, Kota Tarakan, pada Kamis (4/12/25).
Politisi PKS ini menjelaskan Sekolah Garuda di Kaltara merupakan satu dari 20 sekolah sejenis yang dibangun di luar Pulau Jawa. Lokasinya sangat strategis di Tanjung Selor, bersampingan langsung dengan Kantor DPRD Provinsi Kaltara.
”Sekolah ini akan dibangun di atas lahan kurang lebih 20 hektar dengan estimasi anggaran yang cukup besar, yakni antara Rp250 miliar hingga Rp350 miliar,” ujar Syamsuddin Arfah.
Pembangunan Sekolah Garuda ini ditargetkan selesai pada tahun 2026 dan segera memulai kegiatan belajar mengajar. Sebagai sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA), target utama sekolah ini adalah anak-anak yang ambisius.
Dalam kesempatan yang sama, anggota DPRD dapil Tarakan ini juga menyampaikan informasi terkait anggaran beasiswa rutin Pemprov Kaltara.
Pemprov Kaltara rutin menganggarkan Rp15 miliar setiap tahun untuk beasiswa yang mencakup SMA, SLB, serta jenjang pendidikan tinggi D1 hingga S3.
“Meskipun sempat diajukan kenaikan menjadi Rp20 miliar, anggaran beasiswa bertahan di angka Rp15 miliar karena kondisi anggaran daerah,” bebernya.
Syamsuddin Arfah berharap beasiswa ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pelajar dari kalangan tidak mampu dan mereka yang berprestasi, guna mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kaltara secara keseluruhan.
Kunjungan dapil yang dilakukan Syamsuddin Arfah ini berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban wakil rakyat kepada masyarakat sekaligus menjadi forum untuk menampung aspirasi publik. (*/mt)













Discussion about this post