TARAKAN – Anggota DPRD Kota Tarakan mengusulkan kepada pemerintah untuk mewajibkan swab test bagi penumpang Kapal Pelni maupun pesawat dari luar Provinsi Kalimantan Utara yang masuk ke Kota Tarakan . Upaya ini, agar tidak ada kluster baru dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Tarakan
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Tarakan Muhammad Hanafia mengatakan, menyambut baik keputusan pemkot Tarakan memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kebijakan tahapan pelonggaran PSBB ini sangat baik demi mencegah penyebaran Covid-19. Namun pembatasan tetap dijaga seperti jam kerja kantor, jam buka toko agar sama-sama berjalan perekonomian masyarakat,†kata Muhammad Hanafia, Senin (8/6/20).
Hanafia menambahkan, meskipun PSBB kembali diperpanjang, masyarakat sudah bisa melakukan aktivitas diluar rumah hanya saja tetap mematuhi protokol kesehatan. “Pemerintah, juga tetap harus melakukan pengawasan untuk memastikan semua sudah berjalan sesuai protokol kesehatan,†ujar politisi dari Partai Gerindra.
Rencana kembali dibukannya moda transportasi baik laut maupun udara, Hanafia meminta kepada pemkot Tarakan memperketat aturannya.
“Kalau penumpang dari lokal Kaltara hanya diberlakukan rapid test, tapi kalau penumpang Kapal Pelni dan pesawat dari luar Kaltara wajib swab test dan dibebankan kepada calon penumpang. Ini untuk memastikan orang dari luar Kaltara yang masuk ke Kota Tarakan dalam kondisi sehat,†tegas Hanafia juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Tarakan.
Ia menjelaskan, jika tidak sanggup swab test diminta untuk di karantina selama 14 hari ditempat yang telah ditentukan pemerintah. Biaya karantina ini, juga dibebankan kepada penumpang bukan lagi pemerintah. Sebab selama PSBB, pemerintah telah banyak mengeluarkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan karantina maupun penanganan Covid-19.
“Kalau disuruh karantina mandiri, siapa bisa menjamin penumpang dari luar Kaltara betul-betul disiplin. Ya kalau dia negatif gak masalah, kalau positif pemerintah juga nanti disibukkan harus tracking lagi, mulai lagi dari awal seperti yang lalu-lalu,†terang anggota DPRD Kota Tarakan dari Dapil Tarakan 2 Kecamatan Tarakan Timur.
Hanafia mengingatkan, jangan sampai kejadian sebelumnya kembali terulang. Sebab penyebaran Covid-19 di Kota Tarakan, semua dibawa dari luar Kota Tarakan.
“Makanya jangan sampai kembali kecolongan, kita harus disiplin mengawal agar tidak ada penambahan lagi dari luar Kota Tarakan atau kluster baru. Kalau ada kluster baru kita mengulang lagi dari nol, benahi lagi, tracking lagi. Kalau transmisi lokal seperti baru-baru ini tenaga medis kan tinggal benahi saja, apa karena penanganannya kurang hati-hati sampai tertular ini kita benahi,†tutup Hanafia.(mt)
Discussion about this post