TARAKAN – Warga tiga RT di Kelurahan Karang Anyar Pantai mengeluhkan adanya pendangkala alur sungai jembatan Bongkok. Warga sebagian besar berprofesi sebagai nelayan berharap, pendangkalan sungai tersebut bisa dikeruk karena menjadi jalur keluar masuk untuk melaut mencari ikan maupun ke tambak.
Keluhan tersebut, direspon DPRD Kota Tarakan. Melalui Komisi 3 DPRD Kota Tarakan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), langsung melakukan kunjungan ke lokasi melihat kondisi pendakalan sungai jembatan Bongkok, Senin (6/9/21).
Anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Hamka menjelaskan keluhan ini, sudah lama disampaikan masyarakat di tiga RT diantaranya RT 25,30 dan 32. Akibat pendangkalan tersebut, menyebabkan sungai jembatan Bongkok yang menjadi jalur keluar masuk menyempit.

“Kami berharap pemerintah Kota serius melihat kondisi dilapangan, karena para nelayan disitu sering terjadi konflik ketika ada yang mau masuk dan ada juga yang buru-buru keluar mengejar air. Soalnya ketika air surut, mereka berlomba-lomba mau kelaut supaya perahu maupun speedboat bisa keluar karena alurnya cuma disitu saja tidak ada yang lainnya,” kata Hamka.




Dijelaskan Hamka, sungai jembatan Bongkok ini, menjadi jalur satu-satunya bagi warga di tiga RT untuk keluar melaut mencari ikan maupun bertambak. Di sepanjang sungai tersebut, setiap harinya dilalui lebih dari ratusan perahu maupun speedboat untuk keluar masuk.
“Dompeng, ketinting, speedboat semua lewat situ, sementara sungainya semakin kecil sempit. Dulu dalam itu karena ketika banjir dari daratan membawa material pasir, sehingga menutupi sungai dan jadi dangkal,” ujar politisi Partai Pesatuan Pembangunan (PPP).

Keluhan warga tersebut, dikatakan Hamka sudah disampaikan sejak 2018 lalu. Hanya saja sampai sekarang belum ada tindaklanjut dari pemerintah Kota Tarakan.
“Sudah 20 tahun sungai jembatan Bongkok belum pernah dikeruk. Masyarakat hanya minta normalisasi sungai lah untuk memperdalam kedalamannya, biar nelayan enak keluar masuk,” beber anggota Fraksi PAS DPRD Kota Tarakan.

Hamka berharap kepada pemerintah agar keluhan warga jembatan Bongkok Kelurahan Karang Anyar Pantai ditindaklanjutin. Sehingga konflik antar masyarakat di jembatan Bongkok bisa dihindarkan.
“Ini semua kembali kepada pemerintah Kota, mudah-mudahan ditanggapi serius karena takutnya terjadi konflik antara tukang tambak dengan nelayan-nelayan kecil soalnya sudah pernah terjadi,” tutup anggota DPRD Kota Tarakan dari dapil 3 Tarakan Barat.(Mt)