Menu

Mode Gelap

Politik · 15 Feb 2022

Masyarakat Apau Kayan Terancam Terisolir, Elia Berharap Ada Perhatian Pemerintah Soal Jalan


					Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltara Elia saat meninjau jalan Apau Kayan. Foto : Ist. Perbesar

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltara Elia saat meninjau jalan Apau Kayan. Foto : Ist.

MALINAU – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Elia Dj berharap persoalan akses jalan di Apau Kayan Kabupaten Malinau segera ada perhatian dari Pemerintah. Akses jalan yang rusak dan beberapa jembatan putus, membuat masyarakat di Apau Kayan terancam terisolir.

“Saya bersama Komisi ll bapak Ihin Surang, beserta anggota DPRD Kabupaten Malinau sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi wilayah perbatasan Apau Kayan Minggu lalu. Kondisinya rusak parah,” kata Elia saat diwawancarai awak media, Selasa (15/2/22).

Dalam kunjungan tersebut, Elia didampingi Dinas PUPR dan Biro perbatasan Provinsi Kaltara. Selama dalam perjalanan, rombongan melihat secara langsung dan merasakan kondisi jalan yang hancur dan beberapa titik jembatan terputus.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltara Elia saat meninjau jalan Apau Kayan. Foto : Ist.

“4 Kecamatan yang termasuk di wilayah perbatasan Apau Kayan Kabupaten Malinau saat ini mengalami krisis pangan dan terisolir. Ini disebabkan jalur dari jalan PT. Sumalindo yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat, terputus,” jelas Elia.

Dikatakan Elia, jalan tersebut juga menjadi akses untuk transportasi logistik pembangunan proyek PLBN serta pendistribusian sembako ke beberapa Kecamatan di Kabupaten Malinau.

“Sepanjang 10 Kilometer, jalan tidak dapat dilalui, bahkan beberapa jembatan yang terbuat dari kayu log sudah terputus. Sehingga suplai sembako ke masyarakat menjadi terhambat, ini masalah yang serius harus dicarikan solusinya dan harus ditanggapi dengan cepat,” tegas Elia.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltara Elia saat meninjau jalan Apau Kayan. Foto : Ist.

Masyarakat Apau Kayan dikatakan Elia, baru saja melewati masa sulit dari pandemi Covid-19 yang merenggut nyawa warga disitu.

“Ini diperparah dengan situasi sulit menghadapi kondisi krisis pangan saat ini karena kendala transportasi, sehingga menambah kesengsaraan dan beban hidup  masyarakat disana,” ungkap Elia.

Elia berharap pemerintah dapat mencari jalan keluar terhadap persoalan ini, agar masyarakat dapat kembali beraktifitas dan menghindari terjadinya krisis pangan yang lebih parah.(Adv)

Artikel ini telah dibaca 340 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

DPRD Tarakan Akan Lakukan Uji Sampel Independen untuk Bandingkan Data Limbah PT. PRI

15 September 2025 - 19:21

Adyansa: Limbah Ancaman Nyata, Dampak Jangka Panjang Hantui Ekonomi Tarakan

15 September 2025 - 15:28

PKB Tana Tidung Perkuat Peran Kader dan Awasi APBD 2026 di Rakor Nasional

15 September 2025 - 15:07

Dapot Sinaga Tekankan Pentingnya Transparansi Pengelolaan Limbah PT PRI

15 September 2025 - 12:41

Rakor PDPB, Bawaslu Kaltara Dorong Partisipasi Publik dalam Pengawasan

15 September 2025 - 11:46

Anggota DPRD Soroti Limbah PT. Phoenix Resources, Minta Pengawasan Ketat dari DLH

15 September 2025 - 10:41

Trending di Parlemen