TARAKAN – Komisi III DPRD Kota Tarakan kecewa dengan pengerjaan pembangunan wisata Pantai Amal tahap kedua yang tidak sesuai. Kekecewaan tersebut disampaikan, saat melakukan peninjuan langsung ke lapangan pembangunan tahap kedua wisata Pantai Amal, Selasa (8/3/22).
Tinjauan ini, dilakukan Komisi III bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), dan Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar).
“Jadi berdasarkan pemantauan kami dilapangan, sebenarnya kami sedikit agak kecewa dengan temuan-temuan kami yang ada dilapangan sepertinya ada yang tidak sesuai dengan RAB yang dilakukan oleh pihak proyek. Hal-hal yang mestinya tidak terjadi seperti itu,” kata Ketua Komisi IIIÂ DPRD Kota Tarakan Mustain saat diwawancarai awak media.


Dikatakan Mustain, DPRD meminta hal ini harus menjadi atensi pihak proyek. Pengerjaan yang tidak sesuai, harus diperbaiki kembali jangan sampai proyek yang memakan anggaran besar hasilnya mengecewakan.



“Seperti drainasenya ini, drainase di tutup kemudian tanpa ada perekat antara sambungan penutup antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga belum jadi pasir sudah banyak masuk ke dalam paret. Nah ini sangat disayangkan sekali ini adalah proyek yang memakan biaya yang sangat besar hampir 100 miliar anggrannya,” tegas politisi Partai NasDem.
Dijelaskan Mustain, minta konsultan proyek supaya benar-benar mengawasi dan memperhatikan sambungan-sambungan, supaya tanah dan pasir tidak masuk ke dalam drainase. DPRD meminta pihak kontraktor supaya membongkar kembali drainase sudah ditutup untuk diangkat pasir yang ada didalamnya.

“Kalau kita lihat ini belum digunakan tetapi membutuhkan biaya normalisasi, belum menghasilkan sudah meminta anggaran lagi, ini yang kita sayangkan. Ini banyak sekali kayanya yang tidak diperhatikan dibiarin renggang langsung ditimbun tanah. Jadi ini kan bisa berdampak kedepannya, belum digunakan sudah terjadi sedimentasi di dalamnya,” pungkas pria yang juga menjabat Ketua DPD Partai NasDem Kota Tarakan.

Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan Muhammad Rais menambahkan supaya kontraktor memperhatian masukan dari DPRD, agar bangunan wisata Pantai Amal kokoh.
Soal konstruksi Rais menilai sudah sesuai dengan gambarnya. Hanya saja ada beberapa struktur bangunan yang perlu perbaikan kontraktor
“Saya minta landasan struktur pengecorannya, supaya diplester jangan dibiarkan begitu agar bangunan ini kokoh. Apalagi ini kan dana masyarakat, bukan dana swasta jadi ini APBD kita mudah-mudahan pembangunannya lebih mantap sesuai dengan apa yang diinginkan,” ungkap Rais.
Sementara itu, untuk progres pembangunan wisata Pantai Amal tahap kedua, baru mencapai 30 persen. Pembangunan tersebut, berupa jalan, pagar, drainase atau saluran air, dan beberapa bangunan lainnya.(Mt)