TARAKAN – Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam persiapan penyelenggaraan pemilihan umum serentak tahun 2024, Bawaslu Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan stakholder tahun 2022, di salah satu kafe di Jalan Martadinata, Kota Tarakan, Senin (3/10/2022).
Kegiatan sosialisasi diikuti seratus peserta dari stakholder terkait yang ada di Kota Tarakan dan sekitar 70 persen peserta adalah perempuan.
Ketua Bawaslu Kaltara, Suryani menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan stakholder tahun 2022 ini merupakan kegiatan Bawaslu RI.



“Kita cukup berbangga karena kita Kaltara salah satu yang dipilih untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Walaupun di Bawaslu Provinsi Kaltara sendiri dan Bawaslu Tarakan ada kegiatan seperti ini,” jelasnya.





Bawaslu RI memilih Tarakan untuk mengawali kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif Kegiatan pengawas partisipatif tidak berhenti sampai disini saja dan akan terus dilakukan.




“Kita tahu bahwa keserentakan Pemilu/Pilkada 2024 dengan segala permasalahanya cukup komplek, sehingga pengawasan partisipatif di dalam melakukan tugas – tugas pengawasan kita berharap proses Demokrasi di Kaltara, di Tarakan berjalan dengan aman tertib dan damai dimana,” terangnya.


Selanjutnya, melalui pengawasan partisipatif semua peserta menyadari regulasi yang ada, kemudian para peserta memahami hak politik yang ada dan semua penyelenggara melaksanakan tugas dengan baik dan profesional.



Salah satu permasalahan dalam pemilihan umum yakni money politik, dan kelompok wanita paling rentan dengan money politik.


“Kelompok wanita ini renta dengan money politik, tentu yang kita harapkan perempuan yang paling pertama berani menolak politik uang,” harapnya.


Suryani menegaskan, dengan meningkatnya kesadaran pengawasan partisipatif politik sekarang, perempuan yang menjadi fokus atau ladang obyek politik uang harus berani menjawab, berani menolak dengan adanya politik uang. (wic/Iik)

