Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 5 Mar 2023 15:11 WITA ·

Persoalan Transportasi dan Kebutuhan Guru di SLB Jadi Perhatian Komisi 4 DPRD Kaltara


					Komisi 4 DPRD Provinsi Kaltara saat berkunjung ke SLB di Kota Tarakan. Foto : Ist Perbesar

Komisi 4 DPRD Provinsi Kaltara saat berkunjung ke SLB di Kota Tarakan. Foto : Ist

TARAKAN – Komisi 4 DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Tarakan.

Hal itu, disampaikan Anggota Komisi 4 DPRD Provinsi Kaltara Syamsuddin Arfah saat mengadakan pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara di SLB Kota Tarakan, Kamis (2/3/23).

Salah satu keluhan yang disampaikan khususnya orang tua siswa, terkait transportasi menuju ke sekolah karena sebagian besar siswa tinggalnya di Kota. Sedangkan lokasi sekolah, berada di Juata Kerikil, Kecamatan Tarakan Utara.

width"450"

Baca juga : Perkuat Legitimasi, DPRD Kaltara Bahas Raperda Penamaan RSUD Jusuf SK Tarakan

“Jadi kita sharinglah, kalau memang bisa menggunakan bus yang dari pemkot (Pemerintah Kota) Tarakan kita gunakan. Tapi kalau gak ada, kita pengadaan tapi kita konfirmasi dulu karena kalau pengadaan itu kan panjang jalannya harus dianggarkan, lelang, lihat ekatalog dan sebagainya jadi kita sharing dulu untuk jangka pendeknya,” kata Anggota Komisi 4 DPRD Provinsi Kaltara Syamsuddin Arfah kepada Fokusborneo.com, Minggu (5/3/23).

Keluhan lainnya, soal sarana dan prasarana. Lahan SLB di Kota Tarakan yang sempit, tidak memungkinkan untuk dilakukan pengembangan.

Anggota Komisi 4 DPRD Provinsi Kaltara Syamsuddin Arfah. Foto : Ist

“Memang harus memperluas, cuma lahannya yang tidak bisa dikembangkan kalau mau diperluas. Sehingga memang kita akan pikir untuk Tarakan, mungkin kita melakukan pengadaan prasarana baru dalam bentuk SLB baru untuk penambahan ini juga jadi perhatian kita,” ujar politisi PKS.

Terkait guru, pihak SLB berharap ada penambahan. 3 orang dari Kota Tarakan yang telah diterima, diharapkan bisa ditempatkan di SLB Kota Tarakan karena kekurangan guru.

“Jadi 3 orang Tarakan yang diterima di Provinsi itu, mereka izin untuk yang 3 orang itu dialihkan ke Tarakan. Hanya saja pemprov (Pemerintah Provinsi) mau menganalisa dulu mekanisme, sistem dan teknisnya,” tambah Syamsuddin.

Baca juga : Ketua PBFI Malinau Dijabat Perempuan, Syamsuddin Optimis Olahraga Binaraga dan Fitness Bisa Maju

Diharapkan guru yang ditempatkan di SLB, sesuai dengan spesifikasinya. Sebab mendidik anak berkebutuhan khusus, pelru kesabaran, ketekunan dan telaten.

“Kita berharap mereka ada TPP lah untuk mereka itu, sedang kita minta untuk penambahan gaji guru mereka. Soalnya tidak semua orang bisa dan jarang yang mau mendaftar dan mengajar di SLB, karena dibutuhkan keahlian/keterampilan dan lain sebagainya makanya kita menganggap bahwa ini perlu mereka adanya tambahan TPP,” tutup Syamsuddin.(Mt)

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 132 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Tanggapan KPU Tarakan Soal Caleg Terpilih Diduga Gunakan Ijazah Palsu

27 Juli 2024 - 08:47 WITA

blank

Dilaporkan ke Bawaslu, Caleg Terpilih Dapil Tarakan Utara Diduga Gunakan Ijazah Palsu

27 Juli 2024 - 08:23 WITA

blank

Ketua Umum PSI Dukung Ibrahim Ali – Sabri

25 Juli 2024 - 20:14 WITA

blank

Pengesahan Raperda Penyelenggaraan Perlindungan Tenaga Kerja Tinggal Tunggu Hasil Harmonisasi dan Fasilitasi

24 Juli 2024 - 14:54 WITA

blank

Tak Kunjung Diajukan Pemerintah, Anggota DPRD Tarakan Pertanyakan Pembahasan APBD 2025

24 Juli 2024 - 08:10 WITA

blank

Hasan Basri – Teras Narang Terpilih Sebagai Pimpinan DPD-MPR RI Forum Kalimantan Bersatu

24 Juli 2024 - 07:44 WITA

blank
Trending di Parlemen