Menu

Mode Gelap

Parlemen

RT 19 dan 20 Sebengkok Sering Kebanjiran, DPRD Sarankan Normalisasi Sungai


					Komisi 3 DPRD Kota Tarakan meninjau sungai di RT 19 dan 20 Sebengkok sebabkan banjir. Foto : Ist Perbesar

Komisi 3 DPRD Kota Tarakan meninjau sungai di RT 19 dan 20 Sebengkok sebabkan banjir. Foto : Ist

TARAKAN – RT 19 dan 20 Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, sering mengalami kebanjiran setiap turin hujan deras. Keluhan warga tersebut, langsung ditindaklanjutin Komisi 3 DPRD Kota Tarakan dengan melakukan kunjungan lapangan (kunlap) melihat kondisi sungai, Kamis (10/8/23).

Dipimpin Ketua DPRD Al Rhazali dan didampingi Ketua Komisi 3 Muhammad Hanafia, Wakil Ketua Komisi 3 Abdul Kadir serta Anggota Komisi 3, rombongan wakil rakyat melihat kondisi sungai di RT 19 dan 20 yang mengalami sendimentasi.

“Sungai di sekitar dari RT 20 sampai RT 19 ke hilir, disitu kan memang laluan utama air. Sampai saat ini setiap kali hujan deras, masih banjir disekitar situ,” kata Ketua Komisi 3 Muhammad Hanafia kepada Fokusborneo.com.

Baca juga : Jalan Telaga Air Longsor, DPRD Minta Pemkot Tarakan Segera Tangani 

Apalagi kondisi sungai disitu lebarnya bervariasi ada yang lebar dan ada yang sempit. Disisi lain, di tikungan sungai mentoknya dengan bangunan rumah warga.

“Langkah yang paling cepat bisa diambil adalah normalisasi semuanya, itu rekomendasi dari Komisi 3 supaya segera dinas teknis, pihak kelurahan, kecamatan dan warga disitu segera melakukan kerja bakti. Untuk mengurangi banjir,” ujar politisi Gerindra.

Komisi 3 DPRD Kota Tarakan meninjau sungai di RT 19 dan 20 Sebengkok sebabkan banjir. Foto : Ist

Dalam normalisasi sungai, tim dinas teknis baik itu Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman serta Pertanahan (DPRKPP) mengangkut sampah serta pasir/material pasir yang dihasilkan dari kerja bhakti. Warga juga dihimbau agar tidak membuang sampah di sungai, soalnya jika ada tersumbat akan menyebabkan banjir.

Baca juga : Cegah Pernikahan Anak Melalui Program Generasi BRILLIANT 

“Yang banyak disana bukan cuma sampah, tapi juga material-material seperti batu, pecahan bata bangunan, pasir dari atas gunung kesitu. Jadi apabila ada yang tersendat ataupun ada pengecilan di sungai, maka tertampunglah sampah-sampah/pasir yang menyebabkan aliran air tidak lancar,” imbaunya.

Dari temuan di lapangan, maka Komisi 3 merekomendasikan dilakukan normalisasi. Paling tidak, dengan adanya normalisasi bisa mengurangi banjir setiap turun hujan deras.

“Karema disitu kan mungkin warga ada yang sudah membangun duluan baru kita melakukan siring atau pembenahan sungai, maka kalau rumahnya yang sudah masuk tidak bisa lagi di bongkar. Langkah jangka pendek ya normalisasi dulu,” tutupnya.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 111 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemilih Berkelanjutan Triwulan II 2025, Menurun 1.264 Orang dari DPT Pilkada 2024

4 Juli 2025 - 21:49

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Soroti Dampak Lingkungan dan Tanggung Jawab Industri

4 Juli 2025 - 05:29

DPRD Bulungan Apresiasi PT Lamindo, Siapkan Fasilitas Rumah Singgah untuk Pasien Bunyu

2 Juli 2025 - 17:30

Fraksi Nasdem, Sinergi Pemerintah dan Legislatif Kunci Meningkatkan PAD

1 Juli 2025 - 19:14

Ijazah Karyawan Dikembalikan, DPRD Apresiasi Itikad Pemilik Perusahaan 

1 Juli 2025 - 13:15

10 Parpol Terima Bantuan Keuangan dari Pemkot Tarakan Total Rp 1,1 Milliar

30 Juni 2025 - 16:42

Trending di Politik