TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara (tungsura) pemilu 2024 yang berlangsung di Gedung KNPI, Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur, Minggu (28/1/24). Simulasi ini, melibatkan pemilih langsung dari TPS 4 Kelurahan Kampung Empat.
Skenario simulasi dilakukan, sesuai dengan situasi dan tata cara kerja pemungutan dan perhitungan suara secara riil seperti nanti akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Termasuk penggunaan 5 surat suara.
Anggota KPU Kota Tarakan Muhammad Taufik Akbar menjelaskan peragaan yang diperankan para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ini, dimulai dari dibukanya TPS pukul 07.00 Wita, selanjutnya, pemilih yang datang melakukan pendaftaran dan diverifikasi petugas, berikutnya menunggu antrean, lalu mencoblos dibilik suara, terus dilanjutkan memasukkan surat suara ke kotak suara, dan terakhir mencelupkan jari kelingking ke tinta sebagai penanda bahwa pemilih sudah mencoblos.
“setelah kita amanat dan lihat tadi masyarakat sudah cukup memahami. Kalau tidak ada antrean 2 menit sudah selesai orang mencoblos rata-rata setiap orang menyelesaikan proses pencoblosan,” katanya.
Pimpinan divisi Teknis Penyelenggaraan menambahkan, dalam simulasi ini, tidak hanya memperagakan proses pencoblosan tetapi juga perhitungan suara dengan menggunakan aplikasi Sirekap. Tujuan untuk mengevaluasi kekurangan dan potensi masalah saat hari H pelaksanaan pemilu nantinya.
“Ini juga untuk evaluasi dan mencatat masala-masalah yang ada selama silumasi, siapa tahu ada masalah nantinya kita mau melihat pemahaman masyarakat dalam mencoblos. Kalau itu terjadi, bagaimana petugas kami menyelesaikan permasalahannya,” terangnya.
Dalam simulasi ini, dijelaskannya juga menggunakan spesimen lima jenis surat suara yang diterbitkan KPU RI, diantaranya surat suara Presiden dan Wakil Presiden berwarna abu-abu, DPR RI berwarna kuning dan DPD RI berwarna merah, DPRD Provinsi berwarna biru dan DPRD Kabupaten Kota berwarna hijau.
“Selain mengunakan 5 jenis surat suara, kita juga melakukan simulasi perhitungan menggunakan aplikasi Sirekap untuk mengetahui petugas KPPS memahami atau tidak,” tutupnya.(Mt)