TARAKAN – Bakal Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur dan Wakil Gubernur Zainal Paliwang-Ingkong Ala akan membentuk koalisi besar di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Utara (Kaltara) 2024.
Dari 35 kursi di DPRD Provinsi Kaltara, ada 21 kursi partai koalisi yang menyatakan mendukung Zainal-Ingkong. Saat ini, pihaknya sudah mengantongi 2 Surat Keputusan (SK) parpol Model B1-KWK yang akan digunakan untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal itu, disampaikan Cagub Petahana Zainal Paliwang usai menerima SK B1-KWK dari Partai NasDem di ruang pertemuan Hotel Tarakan Plaza, Minggu (18/8/24).
Baca juga : Serahkan SK B1-KWK, Ini Alasan NasDem Usung Zainal-Ingkong Ala
“Partai yang mendukung saya sampai saat ini, pertama partai saya Gerindra (6), kemudian Golkar(6), NasDem (2), Hanura (3), PKS (4), total ada 21 kursi. Dan Insya Allah masih ada beberapa partai lainnya,” kata Zainal kepada Fokusborneo.com.
Partai yang sudah menyerahkan SK dukungan Model B-1.KWK, diantaranya Hanura, Nasdem. Tanggal 20 Agustus 2024, juga akan diserahkan dari PKS.
“Yang lain semua masih rekom tapi tinggal menunggu SK B1-KWK nya diterima,” ujarnya.

Paslon dengan jargon ZIAP, akan mendaftar ke KPU pada tanggal 29 Agutus 2024. Di hari yang sama, juga akan menggelar deklarasi dengan mengundang semua parpol pengusung dan pendukung.
“Kita dekat dengan semua partai, tapi partai ada punya calon lain itu gak mungkin saya ambil. Seperti NasDem yang gak punya calon makanya DPP nya memerintahkan DPW untuk mendukung Zainal-Ingkong,” jelasnya.
Diharapkan di Pilkada Kaltara pada tanggal 27 November 2024 mendatang, banyak masyarakat mendukung paslon Zainal-Ingkong. Sehingga program-program pembangunan yang sudah dikerjakan 3 tahun lebih ini, bisa dilanjutkan.
Baca juga : NasDem Instruksikan Semua Kader Menangkan Zainal-Ingkong Ala di Pilkada Kaltara
“Karena banyak sekali program kerja perlu dilanjutkan seperti infrastruktur itu masalah koneksitas. Dan itu sudah saya laporkan kepada pak Presiden waktu di IKN. Untuk menghubungkan Krayan ke tinggal satu hambatan yang besar yaitu jembatan Binuang. Beliau (Presiden) sudah memanggil ajudannya untuk mencatat, target kami 2024 sudah fungsional dan untuk tembusnya itu tinggal menunggu selesainya jembatan di 2025,” bebernya.
Program lainnya, ditambahkannya bidang perikanan dan pertanian. Pertanian itu masalah ketahanan pangan. Termasuk pendidikan dan kesehatan.
“Itu pasti, karena anggaran itu harus lebih banyak diarahkan ke pendidikan dan kesehatan,” tutupnya.(Mt)