Menu

Mode Gelap

Politik · 25 Agu 2024

Berpotensi Lawan Kotak Kosong di Pilkada Tarakan, Kharisma Optimis bisa Menang


					Calon Walikota dr. Khairul saat menerima SK B1-KWK dari NasDem. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Calon Walikota dr. Khairul saat menerima SK B1-KWK dari NasDem. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Menjelang pendaftaran Pasangan Calon (Palson) Kepala Daerah di Komisi Pemilihan Umum (KPU), paslon Walikota dan Wakil Walikota Tarakan Khairul-Ibnu Saud (Kharisma), berpotensi melawan kotak kosong. Sampai saat ini, hampir semua Partai Politik (Parpol) yang memiliki kursi di DPRD Kota Tarakan memberikan dukungan ke Kharisma.

Kharisma optimis bisa menang lawan kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tarakan pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Bahkan pasangan dengan Kharisma menargetkan meraih 70-100 ribu suara.

width"300"
width"300"
width"300"
width"300"

Hal itu, disampaikan Calon Walikota Tarakan dr. Khairul saat menerima SK B1-KWK dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Kantor Sekretariat DPD Partai NasDem Kota Tarakan di Jalan Aki Balak, Karang Anyar Pantai, Kamis (22/8/24).

width"400"
width"400"
width"200"
width"300"
width"400"
width"400"
width"400"

“Dukungan NasDem ini saya kira sudah melalui beberapa tahapan, proses, dan kita sudah pernah pengalaman di pemilihan awal dulu bersama-sama dengan Hanura dan Demokrat, PPP, PSI, dan PKPI, kita bisa menduduki kursi Walikota dan Wakil Walikota Tarakan,” katanya.

width"300"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"

Jika ditanya, lebih berat yang dulu atau sekarang, ditegaskan dr. Khairul menilai lebih berat yang lalu. Sebab harus melawan incumbent. “Saya pikir lebih berat dulu. Karena dulu itu berat sekali melawan incumbent,” bebernya.

Baca juga : Serahkan SK B1-KWK, NasDem Tarakan Ingatkan Khairul-Ibnu Tetap Waspadai Kotak Kosong 

width"400"
width"400"

Sebenarnya, ia tidak berharap lawan kotak kosong tapi prosesnya berjalan alamiah. Kotak kosong yang terjadi ini, ditegaskan petahana bukan paksaan ataupun intervensi kekuasaan seperti yang terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Justru di Kota Tarakan satu per satu parpol menyerahkan sendiri dukungannya ke pasangan Kharisma.

“Sebenarnya terakhir-terakhir kami tidak mau eksekusi. Kalau mereka mau buat koalisi sendiri, silahkan. Tapi dalam perjalanannya ada yang mau bergabung, masak kita tolak. Makanya kotak kosong di Kota Tarakan agak ekstrem karena semua mau bergabung,” jelasnya.

Bahkan tadinya partai besar pemenang pemilu 2024 dan awalnya akan mengusung kadernya, justru ikut merapat diterakhir-terakhir.

“Kenapa demikian, karena punya hasil survei dan orang realisitis semua melihat itu. Dari pada maju tidak menang, lebih baik bergabung. Itu yang menyebabkan kotak kosong di Tarakan,” terangnya.

Baca juga : Syarat Pencalonan Tak Lagi Jumlah Kursi Tapi Suara Sah

Disatu sisi, di awal maju di Pilkada Tarakan tidak pernah berpikir akan melawan kotak kosong. Diinternal tim, juga tidak menginginkan hal tersebut.

“Tapi kita perlu memperhatikan apa yang diamanatkan pak Ketua DPD tidak boleh jumawa, sombong, takabur. Oleh karena itu, diharapkan semua mesin partai bisa bergerak dan yang paling penting menjelaskan ke masyarakat apa sih kotak kosong itu ? Karena banyak masyarakat tidak tahu itu,” pungkasnya.

Khairul menargetkan di Pilkada nanti pasangan Kharisma bisa meraup 70-100 ribu suara. Target tersebut bukannya tanpa dasar, melihat dari hasil survei saat masih ada calon lain masih diatas 50 persen.

“Tapi kalau dilihat dari hasil survei kita itu sebelum ada kotak kosong masih diatas 50 persen. Lagi-lagi kita sampaikan bahwa, tidak boleh jumawa, takabur, tapi kalau dari hitung-hitungan kita bisa menang,” ungkapnya.

Baca juga : Gerindra Serahkan SK B1-KWK, Koalisi Besar Zainal-Ingkong Makin Nyata

Menurutnya, masih ada sekitar 30 persen pemilih yang belum menentukan pilihnya. Makanya dukungan semua partai ini, bisa menggerakan mesin partainya dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya konstituennya untuk memilih Kharisma.

“Harapannya dengan lawan kotak kosong, Pilkada bisa lebih adem, mudah-mudahan masyarakat adem, aman, tenang. Masih banyak kerjaan belum tuntas dan masih separuh jalan dan mudahan kalau diberikan amanah bisa dituntaskan,” terangnya.

Dukungan semua parpol ini, nantinya juga akan mempermudah kerjasama legislatif dan eksekutif bisa lebih baik. Periode kedua, bisa diselesaikan hutangnya Pemkot Tarakan serta berbagai permasalahan bisa diselesaikan.

“Sampai akhir masa jabatan saya, tidak meninggal hutang dan malah menyelesaikan pembayaran hutang Rp 300 miliar dan sisanya masih ada Rp 100 miliar. Itu hutang peninggalan di pemerintahan sebelumnya sebelum saya menjabat,” tutupnya.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 283 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

DKPP Tegaskan Bawaslu Tarakan Profesional, Kasus Politik Uang Tak Langgar Kode Etik

19 Agustus 2025 - 19:39

DPRD Tarakan Ketok Palu APBD Perubahan 2025, Nilainya Rp 1,214 Triliun

19 Agustus 2025 - 17:50

Dorong Transparansi Anggaran, DPRD Tarakan Sepakat Buat Perda CSR

19 Agustus 2025 - 15:57

Pertamina EP Tegaskan, AYS Tidak Pernah Diberi Dana CSR

19 Agustus 2025 - 12:36

Wali Kota Tarakan Jawab Pandangan Fraksi DPRD Terkait RAPBD-P 2025

18 Agustus 2025 - 20:44

DPRD Tarakan Setujui Raperda APBD-P 2025 Dibahas Lebih Lanjut, Ini Catatan Fraksi

18 Agustus 2025 - 16:11

Trending di Parlemen