TANA TIDUNG, – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali-Sabri menanggapi sejumlah laporan dugaan pelanggaran, sudah memerintahkan tim Hukum untuk mengawal proses hukumnya di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ibrahim Ali, saat dikonfirmasi pun meyakini pemimpin yang hebat tidak akan sukses jika tidak melalui proses ujian. Sama halnya dengan besi, tidak akan menjadi pisau yang tajam jika tidak ditempah dengan api yang tinggi.
“Kami menganggap itu sebagai ujian kita. Jalani saja prosesnya, dalam setiap Pemilu kan ada penyelenggara KPU dan pengawasnya Bawaslu. Kalau peserta kontestasi menganggap ada suatu pelanggaran ya silahkan sampaikan ke Bawaslu,” ujarnya, Sabtu (5/10/2024).

Ia katakan, nantinya Bawaslu yang akan menelaah dan menindaklanjuti. Namun, ia meyakini semua pihak, KPU dan Bawaslu akan bersikap objektif dan mengedepankan praduga tak bersalah.



Semua peserta Pilkada 2024 ini juga sudah mengeluarkan cukup banyak energi dengan tujuan untuk membangun Tana Tidung.
“Kita harapkan Bawaslu tidak bisa di intervensi kekuatan manapun. Artinya, kita melakukan sebuah kebijakan yang sudah benar, sesuai regulasi dan aturan,” pungkasnya.

Saat ini, ia menghadapi dua laporan yaitu terkait dugaan pelanggaran aturan Undang undang No. 10 Tahun 2016 di Pasal 71 ayat 2 dan dugaan ujaran kebencian tentang isu sara.
“Ada pengadilan, hukum dan aturan yang harus dikaji dulu. Mana yang termasuk kata sara, berpotensi untuk mengundang kerusuhan dan lainnya. Mereka juga ada kuasa hukum, kalau mau kita bisa duduk bersama dan kaji sesuai aturan yang berlaku, apakah masuk ke unsur Sara atau tidak,” tuturnya.
Calon Bupati petahana ini memastikan akan siap menghadapi dan memberikan klarifikasi. Meski ia yakini Bawaslu akan tetap objektif dengan menindaklanjuti laporan sesuai aturan.
“Kalau dibilang kita ada rasis dan hal lainnya, ya silahkan saja. Itu menurut mereka. Tapi kan kita ada tim hukum juga dan itu tidak masuk dalam delik sara,” tegasnya.
Meski demikian, ia mengajak para pendukung tetap menjaga situasi Pilkada 2024 tetap kondusif. Pesta demokrasi merupakan ajang pemilihan pemilihan pemimpin, siapapun yang terpilih pasti merupakan pilihan terbaik.
Hanya saja untuk kondusifitas dan stabilitas keamanan sosial masyarakat adalah harga mati.
“Saya mengajak semua Paslon untuk menjaga kondusifitas, kedamaian, ketertiban dan kemaanan kita. Ciptakan adu program, strategi dan gagasan dengan baik. Berikan edukasi kepada masyarakat, dengan adu gagasan yang positif, masyarakat pasti akan melihat siapa yang terbaik,” pungkasnya.
Ia pastikan laporan yang disampaikan ke Bawaslu juga tidak akan mengganggu psikologi BAIS (jargon Ibrahim Ali-Sabri.
“Tujuan kita membangun Tana Tidung lebih baik lagi,” tegasnya.(**)