Menu

Mode Gelap

Politik · 1 Des 2024

Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2024 Tarakan Turun, Nasdem Menilai Perlu Jadi Perhatian Serius


					Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Kaltara Supa'ad Hadianto. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Kaltara Supa'ad Hadianto. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang dilaksanakan pada 27 November lalu, mencatatkan hasil yang cukup mengejutkan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mencatatkan adanya penurunan signifikan dalam tingkat partisipasi pemilih. Berdasarkan kajian akhir yang mereka lakukan, partisipasi masyarakat di Tarakan tercatat di bawah 70 persen, bahkan diperkirakan hanya berkisar antara 50 hingga 60 persen.

width"300"
width"300"
width"300"
width"300"

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Kaltara, Supa’ad Hadianto, menyampaikan hasil temuan ini pada Sabtu (30/11/24). Ia menilai bahwa penurunan partisipasi pemilih ini harus menjadi perhatian serius bagi penyelenggara pemilu, pemerintah, dan partai politik.

width"400"
width"400"
width"200"
width"300"
width"400"
width"400"
width"400"

Menurut Supa’ad, beberapa faktor dapat menyebabkan penurunan partisipasi tersebut. Salah satunya adalah perasaan jenuh masyarakat terhadap proses demokrasi di Indonesia, yang mungkin dirasakan semakin cenderung kepada demokrasi liberal.

width"300"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"

“Liberal itu artinya cara-cara untuk menang itu berbagai macam cara dilakukan untuk meraih kemenangan dalam politik. Ini yang dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem ini,” katanya.

Supa’ad mengungkapkan bahwa hal ini menjadi perhatian khusus, bukan hanya untuk penyelenggara pemilu dan partai politik, tetapi juga untuk pemerintah pusat dan DPR RI.

width"400"
width"400"

Ia menekankan perlunya evaluasi ulang terhadap cara-cara demokrasi yang diterapkan di Indonesia, agar lebih mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat.

Sebagai anggota DPRD Provinsi Kaltara, Supa’ad juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menata ulang sistem demokrasi ini, agar dapat menciptakan iklim politik yang lebih sehat dan lebih meyakinkan bagi rakyat.

“Fenomena turunnya partisipasi ini menjadi sinyal bahwa ada kekhawatiran atau ketidakpuasan yang mulai berkembang di masyarakat terkait dengan proses pemilihan yang dirasa tidak lagi memberikan dampak langsung pada kehidupan mereka,” ujarnya.

Hal ini membuka peluang untuk introspeksi bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada, agar tidak hanya fokus pada prosedural pemilihan, tetapi juga pada upaya untuk memperbaiki kualitas demokrasi yang ada.

Penurunan partisipasi dalam Pilkada 2024 seharusnya menjadi pemicu untuk meningkatkan dialog antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat. Melalui komunikasi yang lebih terbuka, diharapkan masyarakat dapat merasakan kembali relevansi dan dampak positif dari memilih pemimpin yang akan membawa perubahan.

“Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, demokrasi kita bisa kehilangan esensinya, yaitu kepercayaan dan keterlibatan publik dalam proses politik,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, perbaikan pendidikan politik dan pemahaman tentang pentingnya suara dalam demokrasi harus dilakukan secara lebih masif. Ke depan, agar pilkada dapat lebih efektif dalam menciptakan pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat, semua pihak perlu melakukan upaya bersama untuk mengatasi rasa jenuh yang mulai berkembang.

“Pilkada 2024 mengingatkan kita bahwa demokrasi bukan hanya soal siapa yang menang atau kalah, tetapi bagaimana seluruh proses tersebut mampu melibatkan masyarakat secara aktif dan memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial dan politik bangsa,” pesannya.(**)

Artikel ini telah dibaca 105 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

DKPP Tegaskan Bawaslu Tarakan Profesional, Kasus Politik Uang Tak Langgar Kode Etik

19 Agustus 2025 - 19:39

DPRD Tarakan Ketok Palu APBD Perubahan 2025, Nilainya Rp 1,214 Triliun

19 Agustus 2025 - 17:50

Dorong Transparansi Anggaran, DPRD Tarakan Sepakat Buat Perda CSR

19 Agustus 2025 - 15:57

Pertamina EP Tegaskan, AYS Tidak Pernah Diberi Dana CSR

19 Agustus 2025 - 12:36

Wali Kota Tarakan Jawab Pandangan Fraksi DPRD Terkait RAPBD-P 2025

18 Agustus 2025 - 20:44

DPRD Tarakan Setujui Raperda APBD-P 2025 Dibahas Lebih Lanjut, Ini Catatan Fraksi

18 Agustus 2025 - 16:11

Trending di Parlemen