TARAKAN, Fokusborneo.com – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Tarakan menyampaikan sejumlah catatan kritis terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) Tahun Anggaran 2025.
Pandangan umum ini disampaikan Sekretaris Fraksi PKB, Randy Ramadhana Erdian, dalam Rapat Paripurna DPRD, Senin (18/8/25).
Dalam pidatonya, Randy Ramadhana menekankan pentingnya penggunaan APBD sebagai instrumen untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Ia menilai, RAPBD Perubahan 2025 yang mengalami koreksi merupakan hal yang wajar mengingat dinamika global dan digitalisasi yang memengaruhi kondisi makroekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Perubahan ini harus disikapi dengan cermat, terutama dalam hal antisipasi dampak negatif dan pemanfaatan setiap peluang yang ada,” ujarnya.
Fraksi PKB mencatat adanya kenaikan target Pendapatan Daerah pada APBD Perubahan 2025 menjadi lebih dari Rp1,214 triliun, sementara Rancangan Belanja Daerah direncanakan sebesar Rp1,176 triliun.
Randy mempertanyakan apakah peningkatan anggaran ini sudah disesuaikan dengan program prioritas nasional, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo pada poin ketiga dan keempat.
”Poin ini yaitu meningkatkan lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Pertanyaannya, apakah program prioritas Pemkot Tarakan sudah selaras dengan Asta Cita tersebut?” tanya Randy.
Selain itu, Fraksi PKB juga mendesak agar relokasi anggaran pada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dievaluasi. Fraksi ini menyarankan agar anggaran dari OPD dengan serapan rendah dialihkan kepada OPD yang serapannya tinggi dan programnya berdampak langsung kepada masyarakat.
”Hal ini penting untuk meminimalisir angka Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) di akhir tahun anggaran,” imbuhnya.
Fraksi PKB juga menyoroti kebutuhan peningkatan anggaran untuk perbaikan infrastruktur, terutama jalan yang rusak. Randy menekankan bahwa perbaikan jalan lingkungan yang belum merata harus menjadi prioritas, sejalan dengan program Asta Cita yang berfokus pada pembangunan.
Mengakhiri pandangan umumnya, Fraksi PKB berharap perencanaan belanja daerah ke depan dapat disusun lebih matang dan akurat.
Mereka juga meminta Pemerintah Kota Tarakan untuk mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerah secara profesional guna mencegah kebocoran anggaran.
”Kami berharap semua upaya kita dalam menjalankan amanah rakyat ini senantiasa diridhai Allah SWT,” tutup Randy Ramadhana.(**)










Discussion about this post