TARAKAN – Puluhan pegawai honorer R4 Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan, Rabu (20/8/25).
Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta kejelasan mengenai status mereka agar bisa didaftarkan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Aliansi R4 Pemkot Tarakan diterima langsung Ketua Komisi I DPRD Kota Tarakan, Adyansa.



Dalam pertemuan tersebut, para honorer, yang didominasi oleh sopir, cleaning service, dan petugas keamanan yang telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun, mengungkapkan kekhawatiran mereka.





Apalagi, hari ini, Rabu 20 Agustus 2025, merupakan batas akhir pendaftaran PPPK paruh waktu ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Dan mereka belum mendapatkan informasi yang jelas dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).




Menurut Ketua Aliansi R4 Ilwan Hasliansyah, S.E, mereka mempertanyakan nasib para honorer yang sudah mengikuti tes namun tidak lulus atau tidak mendapat kuota.


Ia menjelaskan menurut edaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), honorer yang tidak mendapatkan formasi seharusnya bisa didaftarkan untuk PPPK paruh waktu. Namun, hingga kini, belum ada kejelasan apakah pemerintah daerah telah membuka pendaftaran atau mengusulkan data mereka.



“Sampai sekarang ini dari BKPSDM itu belum ada kejelasan. Apakah sudah dibuka itu formasinya apa belum? Nah ternyata itu belum ada kejelasan,” ujarnya.


Ilwan juga menambahkan para honorer ini sangat berharap BKN bisa membuka kembali regulasi pendaftaran. Mereka khawatir, dengan adanya rencana penghapusan tenaga outsourcing dan honorer tahun depan, masa pengabdian mereka yang sudah puluhan tahun menjadi sia-sia.



Menanggapi keluhan tersebut, Ketua Komisi I Adyansa menyampaikan pihaknya akan segera menindaklanjuti tuntutan para honorer. Ia berjanji akan berkomunikasi dengan pihak terkait di Pemkot Tarakan.


“Kami akan segera komunikasikan dengan pihak terkait khususnya BKPSDM. Kami imbau juga kepada para honorer agar tetap tenang,” kata Adyansa.
Adyansa mengakui banyak dari honorer R4 adalah sopir dan tenaga teknis lainnya yang telah mengabdi lama.
“Harapannya ada perhatian khusus dari Pemkot terhadap nasib mereka, mengingat kontribusi yang telah mereka berikan selama ini,” pesannya.(Mt)