TARAKAN, Fokusborneo.com – Keluhan warga terkait kondisi jembatan yang rusak parah di RT 18, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Anyar akhirnya mendapat respons dari Komisi 3 DPRD Kota Tarakan. Hal itu, ditunjukkan dengan meninjau langsung kondisi jembatan, Kamis (4/9/25).
Jembatan ini diketahui sudah lama rusak dan kondisinya semakin parah. Bahkan, baru-baru ini sebuah mobil terperosok dan harus dibantu warga sekitar untuk diangkat.
Lurah Karang Anyar, Mashuri, menjelaskan jembatan ini sebelumnya merupakan jalur alternatif utama saat jembatan di Jalan Kenanga dibangun.

“Sangat padat sekali kendaraan yang lewat sini waktu itu. Selain padatnya lalu lintas, jembatan ini juga sering terendam banjir, yang mempercepat pengeroposan struktur,” ujarnya.
Lurah berharap jembatan ini bisa dibenahi sementara sebelum nanti dibangun permanen seperti di jembatan Jalan Kenanga.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tarakan, Dapot Sinaga, memastikan usulan pembangunan permanen sudah diakomodir pemerintah.
“Jadi dari seluruh jembatan Karang Anyar, tinggal jembatan ini bangunnya masih kayu. Yang lainnya sudah lama sudah dibangun secara permanen semuanya,” kata Dapot.
Ia menambahkan, dari informasi Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang (DPUTR), pembangunan jembatan di Jalan Slamet Riyadi sudah diusulkan sebesar Rp 2,8 miliar nantinya untuk perencanaan dan pembangunan permanen sudah disetujui.
“Kami berharap, sebagai perwakilan rakyat, agar ini secepatnya dikerjakan pada anggaran 2026,” tegasnya.
Untuk solusi jangka pendek, perbaikan sementara akan segera dilakukan dalam dua hingga tiga hari ke depan agar jembatan tetap bisa dilalui masyarakat.
“Saya sendiri akan mengawal sampai pekerjaannya selesai,” janji Dapot.(**)