TARAKAN – Duka menyelimuti Tarakan. Hujan deras yang mengguyur sejak malam (27/9) membuat sejumlah lokasi tertimbun tanah longsor. Musibah ini tidak hanya mengakibatkan kerugian harta benda, tapi juga merenggut nyawa penduduk yang tinggal dan berdiam di sekitar lokasi longsor.
Zulaeha Udin Hianggio, yang merupakan istri dari Udin Hianggio bersama rombongan relawan Udin – Undun tampak di antara para pelayat yang hadir, memberi dukungan dan ucapan duka cita yang mendalam.

Dimulai dari tiga titik lokasi yang ada di Kampung Baru, lalu berlanjut ke Jalan Lapangan. Jika tiga titik lokasi sebelumnya kerugian hanya mengakibatkan lenyapnya sejumlah harta benda dan luka ringan, lokasi di Jalan lapangan ini berakibat hilangnya nyawa seorang remaja puteri.
Remaja yang sedang duduk di kelas X SMA Negeri 3 Tarakan ini sedang terlelap saat tanah longsor menghantam dinding kamarnya dan seketika membenam korban.
“Di tengah banjir besar korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawanya sudah tidak tertolong lagi.
Korban lainnya adalah sepasang suami istri dan seorang anak laki-laki. Tanah longsor yang menghantam belakang rumah mereka membenam ketiganya dan hanya menyisakan seorang puteri yang kebetulan tidur di ruang depan. Puteri yang sedang duduk di kelas XIII SMP tersebut kebetulan tidur terpisah dari tiga korban,” ungkap Zulaeha di lokasi.
Zulaeha Hianggio dan rombongan juga sempat melayat ke juata permai di perumahan intraca. Seorang bocah laki-laki turut menjadi korban keganasan longsor. Ibunya histeris mendapati kenyataan anak kesayangannya telah pergi untuk selama lamanya.
Satu titik terakhir yang didatangi rombongan untuk menyampaikan belasung kawa adalah di Kelurahan Kampung Satu Skip RT 10. Korban disini adalah sepasang suami istri berumur 65 dan 62 tahun.
“Pasangan ini diketahui sempat bercanda ria dengan anak dan cucu cucunya yang kebetulan rumahnya tepat berada di depan rumah korban, sebelum pamit tidur. Ketika suara dentuman besar terdengar menghantam dari belakang, anaknya terbangun dan menghampiri asal suara. Kepanikan melanda, apalagi saat itu mati lampu dan halaman depan tergenang banjir besar. Warga akhirnya bersama-sama datang membantu mengevakuasi korban di tengah arus air yang deras,” tuturnya.
Sebelum pulang, rombongan Zulaeha sempat mengunjungi rumah warga yang terkena musibah kebakaran di Selumit. Ada tiga rumah yang hangus dilalap api di tengah hujan deras pagi tadi. (*/iik)