TANJUNG SELOR, Fokusborneo.com – Peringatan Hari Jadi ke-65 Kabupaten Bulungan dan Hari Jadi ke-235 Kota Tanjung Selor, berlangsung meriah dan penuh makna, Senin (13/10/25).
Bertempat di Kebun Raya Bundayati, upacara peringatan ini sekaligus menjadi penanda dibukanya Pesta Budaya Birau, hajatan akbar yang menjadi simbol pelestarian tradisi dan kebersamaan di Kalimantan Utara (Kaltara).
Kehadiran jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara, dipimpin Wakil Ketua H. Muhammad Nasir, S.E., M.M., C.SL., menegaskan komitmen lembaga legislatif tersebut dalam mendukung dan melestarikan warisan seni dan budaya lokal. Kehadiran ini, menurut salah satu sumber di DPRD, menunjukkan komitmen nyata.
”Kehadiran kami bersama sejumlah Anggota Dewan Provinsi ini menunjukkan komitmen dan dukungan DPRD Kaltara terhadap pelestarian warisan seni, budaya, dan tradisi,” ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltara, H. Muhammad Nasir.
Acara semakin bergengsi dengan kehadiran tokoh-tokoh penting, termasuk Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala, Bupati dan Wakil Bupati Bulungan Syarwani dan Kilat, jajaran Forkopimda, para Bupati dan Walikota se-Kaltara, hingga perwakilan parlemen nasional seperti Anggota Komisi VII DPR RI Hj. Rahmawati dan DPD RI Dr. Marthin Billa.
Unsur sejarah dan budaya semakin kental dengan turut hadirnya tokoh-tokoh adat, di antaranya Raja Muda H. Datu Dissan Hasanuddin beserta Kerabat Kesultanan Bulungan.
Pesta Budaya Birau disebut menjadi momen penting bagi seluruh masyarakat Bulungan. Kegiatan ini dijadikan waktu untuk kembali melihat ke belakang dan merancang masa depan.
”Kegiatan ini adalah momen untuk mengenang sejarah, meneladani semangat para pendahulu, serta memperkuat tekad bersama dalam mewujudkan Bulungan yang Berdaulat, Inklusif, Sinergi, dan Adaptif,” ungkap politisi Golkar tersebut.
Puncak kebersamaan terlihat di akhir upacara. Wakil Ketua DPRD H. Muhammad Nasir dan Anggota Dewan tak ragu untuk berbaur dengan masyarakat, larut dalam irama Pesta Budaya Birau, dan turut serta menarikan Tari Jepen Gerak Sama.
Aksi ini menyimbolkan sinergi antara wakil rakyat dan masyarakat dalam semangat pelestarian budaya daerah.(**)
Discussion about this post