BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Setelah sukses menembus 300 besar nasional pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Wisata Edukasi Kang Bejo di Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, kembali menyiapkan langkah besar menuju kompetisi ADWI 2026.
Destinasi berbasis edukasi pertanian dan budaya ini kini bersiap memperkuat strategi dan inovasi demi menembus 30 besar nasional.
Sebagai tahap awal menuju target tersebut, pengelola Kang Bejo bersama pemerintah kelurahan dan kecamatan mengikuti program pendampingan dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (28/10/2025). Pendampingan ini berfokus pada penguatan kelembagaan, strategi promosi digital, hingga peningkatan mutu layanan wisata.
Yethi Hirnawati, salah satu pengurus Wisata Edukasi Kang Bejo, menyampaikan pengalaman mengikuti ADWI 2024 menjadi bekal penting untuk menghadapi penilaian tahun mendatang. Ia menegaskan, tim Kang Bejo kini lebih siap menghadapi kompetisi nasional dengan konsep pengembangan yang lebih modern dan berkelanjutan.
“Dari pengalaman sebelumnya, kami belajar banyak. Tahun ini kami ingin menampilkan inovasi yang lebih kuat—mulai dari program edukasi pertanian, pengolahan hasil kebun, sampai penguatan ekonomi kreatif warga sekitar,” ujarnya.
Menurut Yethi, perubahan sistem penilaian dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) menjadi Wonderful Indonesia Award (WIA) memberi tantangan tersendiri. Aspek penilaian kini menekankan inovasi, keberlanjutan, dan digitalisasi destinasi wisata. Karena itu, Kang Bejo tengah fokus membangun sistem promosi digital dan memperbaiki fasilitas edukatif berbasis teknologi.
Selain pendampingan, Kang Bejo juga menggandeng pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memperkuat sarana dan memperindah kawasan wisata. Kolaborasi lintas sektor ini dinilai penting agar destinasi mampu bersaing secara nasional.
“Kami juga sedang menata ulang zona edukasi agar lebih menarik bagi pelajar dan wisatawan keluarga,” tambahnya.
Dukungan terhadap Kang Bejo juga datang dari berbagai pihak, termasuk pemerintah kelurahan. Lurah Sumber Rejo, Paing, memastikan pihaknya akan terus membantu dari sisi administrasi maupun penyusunan dokumen pendukung yang menjadi syarat utama dalam proses penilaian ADWI.
“Pemerintah kelurahan selalu siap membantu tim Kang Bejo. Kami percaya potensi yang dimiliki sangat besar untuk mengharumkan nama Balikpapan di tingkat nasional,” katanya.
Saat ini, pengurus Kang Bejo tengah mempercantik area wisata, menambah titik edukasi pertanian, serta mengembangkan konsep eco-education tourism yang memadukan konservasi dan budaya lokal.
Melalui sinergi masyarakat dan pemerintah, Kang Bejo diharapkan dapat menjadi contoh destinasi edukatif unggulan dari Kalimantan Timur di panggung nasional.
“Kami optimis bisa melangkah lebih jauh di ADWI 2026. Bukan hanya karena ingin menang, tapi karena ingin menunjukkan bahwa warga Balikpapan mampu mengelola wisata yang mendidik, produktif, dan berkelanjutan,” tegas Yethi.
Camat Balikpapan Tengah turut menyampaikan apresiasi terhadap semangat masyarakat yang terlibat dalam pengembangan Kang Bejo. Menurutnya, keberhasilan destinasi ini bukan hanya prestasi pariwisata, tetapi juga cerminan gotong royong warga dalam membangun sektor ekonomi kreatif.
“Ini bukan hanya lomba, tetapi bentuk nyata kemandirian warga dalam mengelola potensi lokal,” ujarnya. (*)















Discussion about this post