TARAKAN – Selesai melaksanakan tugas sebagai pasukan pengibar Bendera Pusaka di Istana Presiden pada 17 Agustus 2019, dua Paskibraka wakil Kaltara kembali pulang ke daerah asal, kedatangan putra putri Kaltara ini disambut langsung orang tua serta Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Kaltara, Jum’at (23/8/2019).
Menggunakan Seragam Paskibraka, Cut Putri Widya Utami dan Fahmi Nur Deskanuriawan tiba di Bandara Juwata Internasional Tarakan pada Jum’at siang, Keduanya tampak ceria setelah bertemua orang tua dan keluarga setelah selama mengikuti Pudiklat tidak ada komunikasi.
Cut Putri Widya Utami lahir di Tarakan 26 September 2003 siswi kelas XI SMA Negeri 1 Tarakan mengatakan dirinya merasa sangat bangga dapat terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional 2019, bisa membanggakan orang tua, sekolah, Pemerintah Kota Tarakan maupun Provinsi Kaltara.
‘’Rasanya bangga menjadi Paskibraka, dapat bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi, pesan beliau yang terutama menjaga persatuan dan kesatuan antar pemuda, membangun rasa nasionalisme, 34 Provinsi terdapat etnis suku budaya yang berbeda tentu harus tetap menjaga perbedaan, jaga toleransi,’’ ungkapnya.
Cut Putri Widya Utami menjadi Anggota Paskibraka tim merah (Pengibaran) pasukan 17 banjar 3 shaf 2, meski sedikit gugup sebelum menjalankan tugas namun berkat Pusdiklat selama kurang lebih satu bulan rasa gugup hilang karena fokus dan disiplin latihan.
Putri pertama dari 3 saudara pasangan IPTU Sudiono dan Rosmala Dewi ini memiliki cita-cita menjadi Dokter Militer, sejak masih dibangku SMP aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra hingga SMA dan akhirnya lolos seleksi menjadi Anggota Paskibraka Nasional tahun 2019 di Istana Presiden.
“Alasan saya ikut ekstrakurikuler Paskibra karena ingin menjadi remaja yang berbeda dengan remaja lainya, menjadi Paskibraka Nasional juga terinspirasi dari Kakak Paskibraka Nasional Gloria, berkat Doa dan dukungan dari Teman, Guru, Orang tua dan lainya saya bisa ke Nasional saat dinyatakan lolos saya langsung nangis,’’ ujarnya.
Hal yang sama dirasakan Fahmi Nur Deskanuriawan Pelajar SMA Negeri 1 Tanjung Selor mengaku sangat bangga menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional di Istana Presiden mewakili Provinsi Kaltara, ‘’Alhamdullilah senang dan tidak menyangka bisa sampai tingkat Nasional, saat bertugas semua orang tua ikut hadir di upacara pada 17 Agustus 2019 lalu,’’ ucapnya.
Fahmi menjadi Paskibraka Nasional di Pasukan 17 Tim Putih (Penurunan), tidak ada gugup saat betugas bekat Pusdiklat selama kurang lebih 2 minggu, meski pertama kali Pusdiklat sangat susah bangun pagi karena harus bangun jam 4, pesiapan Shalat Subuh, Olah Raga, Senam, Sarapan kemudian latihan.
Anak kedua dari 3 saudara pasangan dari Nuryandi dan Nuning Srinanik, Fahmi menjadi Paskibra dimulai sejak sekolah SMA dengan mengikuti ekstrakurikuler, selain itu dirinya juga terinspirasi dari nonton TV saat Anggota Paskibraka Nasional mengibarkan Bendera pada 17 Agustus.
“Saat nonton TV lihat pengibaran Bendera Merah Putih saya merasa merinding dan dari situ saya terinspirasi, hobby saya berenang dan cita-cicta saya ingin menjadi Kapolri,’’ ungkapnya.
Sementara itu IPTU Sudiono ayah dari Cut Putri Widya Utami merasa sangat bangga anak pertamanya menjadi Anggota Paskibraka Nasional, meski tidak sempat menyaksikan langsung di Istana Presiden pada 17 Agustus 2019, karena masa pemulihan paska operasi.
“Bundanya dan Adik Cut yang hadir di Istana, saya hanya menonton TV saat Upacara, sempat terlihat di TV, sangat senang dan bangga menjadi sebagai orang tua,’’ ungkap Iptu Sudiono saat menunggu kedatangan Cut dipintu kedatangan Bandara.
Motivasi dan support selalu diberikan orang tua kepada Cut, dalam keseharianya anaknya memang diajarkan disiplin dan selalu peringkat kelas 1 dan 2 sejak SD, bahkan kecintaan menjadi Paskibra sudah terlihat sejak SMP aktif mengikuti ekstrakurikuler Paskibra dan setiap hari senin selalu berangkat lebih awal kesekolah.
“Anaknya mandiri sudah kami sampaikan selama mengikuti seleksi tetap supportif tidak terpilih tidak masalah, mulai dari tingkat sekolah, Kota dan Provinsi, kami orang tua selalu support sebagai motivasi dan semangat ada hadiah yang telah kami (Orang tua) siapkan untuk Cut karena masuk menjadi Anggota Paskibraka,’’ pungkasnya. (aii/iik).
Discussion about this post