TARAKAN – Pertemuan Tahunan Bank Indonesia untuk kawasan Provinsi Kaltara sebagai rangkaian penutup dari total 7 (tujuh) jilid Webinar yang telah dilaksanakan secara virtual pada 2020. Kegiatan ini, dibuka dengan pemaparan perekonomian Kaltara oleh Kepala KPwBI Provinsi Kaltara Yufrizal.
Yufrizal menegaskan bahwa perekonomian Kaltara terus mengalami perbaikan seiring dengan peningkatan mobilitas berdasarkan data Google Mobility Report (GMR). Hal ini tercermin dari ekonomi Kaltara yang mengalami perbaikan pada triwulan III 2020 dari kontraksi sebesar 6,61 perse (qtq) di triwulan II 2020 menjadi 2,99 persen (qtq) pada triwulan III 2020 didorong oleh realisasi konstruksi dan investasi di tengah ekspansi stimulus fiskal dan investasi swasta di Kaltara.
Dari sisi neraca transaksi berjalan, Kaltara mengalami net ekspor pada tahun 2020 kendati di tengah pandemi. Namun, Yufrizal juga memaparkan hasil riset KPwBI Provinsi Kaltara terkait dengan masih dominannya ekspor komoditas raw material dibandingkan final product dari Kaltara.
“Berdasarkan data 2019 dengan menggunakan comparative advantage product space ditemukan bahwa industri di Kaltara masih berada pada kategori low technology. Kondisi ini mengindikasikan bahwa jumlah produk ekspor Kaltara masih memiliki keunggulan komparatif yang relatif terbatas dibandingkan sentra pengekspor lainnya di dunia,” ucap Yufrizal.
Kondisi yang cukup baik untuk Kaltara juga terlihat dari capaian inflasi Kaltara yang berada di angka 1,92 persen (yoy) atau masih berada pada rentang rata-rata inflasi provinsi di Indonesia yaitu 0-2 persen. Jika dilihat berdasarkan historisnya dalam 4 tahun terakhir angkutan udara menjadi komoditas dengan andil inflasi terbesar yaitu 24 kali dengan andil rata-rata 0,39 persen disusul oleh ikan bandeng dan bawang merah.
“Keberhasilan lainnya juga dicapai pada area digitalisasi. Saat ini mayoritas Pemda di Kaltara telah menerapkan Elektronifikasi Transaksi Pemda mulai dari sistem keuangan, payroll, teller, SP2D Online, CMS hingga integrasi antara CMS dan E-Keuangan. Kaltara bahkan telah memiliki 2 (dua) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yaitu Pemprov Kaltara dan Pemkot Tarakan,” ujar Yufrizal.
Pada akhir sambutannya Yufrizal menyampaikan bahwa pemulihan dan perbaikan ekonomi akan terus berlanjut pada tahun mendatang. “Seiring dengan berlanjutnya stimulus fiskal Pemerintah dan bauran kebijakan Bank Indonesia bersama mitra strategis lainnya, perekonomian Kaltara tahun 2021 diperkirakan akan terus mengalami perbaikan. Kondisi ini juga akan didukung oleh ekspor yang membaik seiring dengan ketidakpastian perekonomian global yang semakin mereda dan perbaikan ekonomi negara mitra dagang yang terus berlanjut,” pungkas Yufrizal.
Pasca paparan perekonomian oleh Bank Indonesia, Pjs. Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Teguh Setyabudi, M.Pd. menyampaikan arahan dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada KPwBI Provinsi Kaltara atas semua kontribusinya dalam membantu mendorong perekonomian di Kaltara di tengah dampak pandemi.
Lebih lanjut, Teguh juga menyampaikan apresiasi atas peran KPwBI Provinsi Kaltara dalam pembentukan TP2DD di Provinsi Kaltara. “Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada KPwBI Prov. Kaltara atas arahan, asistensinya, dan dukungannya kepada seluruh Pemda yang ada di Kaltara khususnya Pemprov Kaltara. Dengan dukungan BI tersebut, akhirnya saya dapat meresmikan TP2DD Provinsi Kaltara yang merupakan TP2DD ke-8 jika dilihat secara nasional dan merupakan TP2DD tingkat provinsi pertama di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Selamat dan sukses kepada Bank Indonesia,” ucap Teguh.
Pada PTBI tahun 2020 tersebut, juga diberikan 9 (sembilan) penghargaan sebagai bentuk apresiasi KPwBI Provinsi Kaltara kepada mitra strategis dan stakeholder yang selama ini membantu pelaksanaan tugas Bank Indonesia di Kaltara.(**/mt)
Discussion about this post