TARAKAN – Kota Tarakan mulai 4 Januari 2021 kembali membuka pembelajaran tatap muka di sekolah. Kebijakan ini diambil Pemerintah Kota Tarakan, setelah 69 persen hasil survei orang tua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 54 persen orang tua siswa Sekolah Dasar (SD) setuju dibuka kembali pembelajaran tatap muka.
“Tanggal 4 Januari 2021 bisa masuk, hasil survei 69 persen untuk tingkat SMP orang tuanya setuju dan kita harus memahami itu yang SD sekitar 54 persen. Kebijakan kita yang setuju offline silahkan masuk tapi sekolah juga harus di siapkan dan yang tidak setuju silahkan daring tetap daring kita hargai. Mulai sekolah tanggal 4 semua disiapkan, tapi kan ini kepala dinasnya juga kena Covid juga,” kata Wali Kota Tarakan dr. Khairul, Selasa (29/12/30).
Sebelum terjadi ledakan kedua penyebaran Covid-19 di Kota Tarakan, Pemkot telah menyiapkan dua sistem. Ini untuk menyesuaikan kapasitas ruangan tidak boleh lebih dari 50 persen.
“Rencananya 50 persen itu hari ini yang daring, ada yang offline ada yang daring sebagian. Besok gantian yang offline jadi daring yang daring jadi offline, tapi kalau sekarang misalnya imbang antara yang daring sama yang offline berarti yang offline offline saja yang daring daring saja terus sampai selesai,” ujar Wali Kota.
Keputusan ini dikembalikan kepada orang tua siswa dan harus diakomodir. Sebab ada orang tua yang sudah tidak bisa lagi mendidik di rumah, tidak punya kemampuan dan tidak bisa beli kuota.
“Harus di akomodir juga, ada yang khawatir tidak usah dipaksakan kalau khawatir kalau mau perang jangan ragu ragu, kalau ragu jangan berangkat perang,” jelas Wali Kota.
Untuk teknis sekolah, seperti kapasitas ruangan 50 persen, protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak harus diawasi. Durasi belajar juga diperpendek dari 6 jam menjadi 4 jam. Teknis kurikulum dan lainnya, tunggu Kepala Dinas Pendidikan.
“Ini harus di awasi betul cuci tangan pakai masker, jaga jarak gak boleh anak-anak berkumpul oleh karena itu tidak boleh buka kantin sekolah jadi harus bawa bekal dari rumah. Tidak boleh pake kendaraan umum jadi harus di antar. Pernyataan siap itu harus ada kesiapan juga dari orang tua murid untuk mengantar dan menjemput anaknya dan anaknya tidak boleh keluar sebelum dijemput orang tua,” beber Wali Kota.
Ada indikasi varian virus baru Covid-19, Wali Kota mengajak masyarakat Kota Tarakan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Menurutnya protokol kesehatan paling efektif bisa mencegah penyebaran Covid-19 dalam kondisi apa pun, sebab tidak diketahui siapa yang positif dan negatif.
“Varian yang lama saja saya tidak tahu, varian yang lama gimana yang baru gimana saya tidak tau. Antisipasi baik ada virus varian baru maupun lama, harus tetap lakukan protokol kesehatan sama saja karena cara penularannya kan tetap sama.
Kita kan gak tahu siapa yang positif siapa yang negatif tiba tiba positif. Walaupun ada yang positif mudah-mudahan kita masih bisa negatif. Untuk penanganan Covid ini harus pake praduga bersalah semua orang harus dicurigai sampai bisa di buktikan dia bener bener tidak positif,” imbau Wali Kota. (mt/Iik)
Discussion about this post