TANA TIDUNG – Untuk melihat seberapa kuat imunitas anti body masyarakat di Tana Tidung, maka Dinas Kesehatan dan Puskesmas terkait melakukan pengambilan sample darah.
Pengambilan semple darah bertujuan untuk melihat, seberapa besar imunitas dan anti body masyarakat pada masa Pandemi Covid-19 saat ini.
Kepala Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Hanna Juniar mengatakan, saat ini pihak Dinas Kesehatan masih melakukan pengambilan darah kepada masyarakat untuk melihat kekuatan imunitas warga di tengah Pandemi Covid-19.
“Jadi hari ini kita melakukan pengambilan darah di Desa Rian Rayo, Kecamatan Muruk Rian. Tana Tidung mendapat jatah pengambilan darah di enam desa yang ada di KTT,” kata Hanna Juniar saat melakukan pengambilan darah di Desa Rian Rayo.
Menurutnya, saat ini pemerintah akan segera melakukan pemberian vaksin, untuk itu harus diliat seberapa besar kekuatan anti body masyarakat.
“Segera dilaksanakan, kami juga bersama WHO melakukan pengambilan darah dari satu desa diambil 10 orang sample untuk diliat nanti seberapa besar anti body warga di tengah pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan adanya vaksin nanti setiap warga bisa terhindar dari Covid-19 yang saat ini kian bertambah di Tana Tidung.
“Semogalah kita terhindar dari Covid-19, jangan sampai kita terus bertambah lagi, vaksin yang akan datang nanti semoga bisa memberikan pencegahan yang baik buat kita semua,” harapnya.
Saat ini pihak pemerintah masih menunggu vaksin Covid-19 yang mana vaksin tersebut akan didatangkan dari Provinsi Kaltara.
Terpisah, Wabup Markus mengatakan, untuk pelaksanaan vaksin dijadwal serentak tanggal 14, akan tetapi ia belum mengetahui jadwal pasti pelaksanaan vaksin apakah hari ini (red) atau besok
“Kalau saya siap di vaksin, sebelum dilakukan vaksinkan kita diperiksa dahulu bagimana kondisi yang mau di vaksin harus dicek dulu kalau memang tidak bisa ya apa boleh buat,” kata Wabup Markus saat di wawancarai fokus borneo, Kamis (14/1) kemaren.
Menurutnya, pelaksanaan vaksin pertama memang di utamakan bagi tenaga kesehatan terlebih dahulu, setelah itu baru kepala daerah dan itu akan dilaksanakan serentak.
“Saat ini kan para tenaga kesehatan juga melakukan pengecekan kepada warga, nanti di periksa, apakah ada riwayat penyakit darah tinggi atau penyakit asma. Karena memang sudah ada ketentuan boleh dan tidaknya disuntik vaksin,” ungkapnya. (*/Iik)
Discussion about this post