BULUNGAN – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tarakan berkunjung ke PT. Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang mengelola proyek pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning-Mangkupadi, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (26/5/23).
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tarakan Andi Mario mengungkapkan kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan pengawasan orang asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Tarakan.
“Kita ingin mengetahui terkait tenaga kerja asing yang ada di proyek KIHI dan memastikan segala dokumen keimigrasiannya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Andi.
Baca juga : Kanim Tarakan Gelar Rapat Tim PORA Tingkat Kecamatan di Kabupaten Malinau
KIPI selaku pihak pengelola wilayah industri, dikatakan Andi proses pembangunan kawasan KIHI masih dalam tahap pembersihan (clearing) area dan pembangunan jetty. Adapun pembangunan kawasan industri tersebut, dikerjakan PT. Plenty Bumi Internasional dan PT. Layanan Pemeliharaan Integrasi sebagai subkon.

“Dari hasil pendataan kami, terdapat 17 orang TKA dari PT. Plenty Bumi Internasional dan 16 orang TKA dari PT. Layanan Pemeliharaan Integrasi yang terlibat dalam pembangunan kawasan industri di sana,” terang Andi.
Berdasarkan informasi pihak KIPI, kata Andi bahwa di KIHI juga sudah ada pembangunan perusahaan yang akan mengisi kawasan tersebut. Salah satunya adalah PT. Kalimantan Alumunium Industry yang saat ini masih dalam tahapan pembangunan jetty.
Baca juga : Ditresnarkoba Polda Kaltara Gelar Press Release Pengungkapan 4 Kasus Narkoba
“PT. Kalimantan Alumunium Industry memperkerjakan 50 orang TKA, dan dibantu oleh beberapa perusahaan subkon yang juga memperkerjakan 31 orang TKA. Jadi total ada 81 orang TKA,” pungkas Andi.
Dalam kegiatan tersebut, petugas Kantor Imigrasi Tarakan mengingatkan para perusahaan sebagai penjamin TKA selalu melaporkan secara berkala terkait dengan keberadaan TKA dan memastikan orang asing di sana selalu tertib administrasi dan wajib menjaga keamanan dan ketertiban.(**)















Discussion about this post