TANJUNG SELOR – Literasi dan budaya gemar membaca merupakan aspek penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Sebagai dasar dari kemampuan kognitif dan intelektual, literasi menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang mampu bersaing sampai tingkat global.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Utara, Suwarsono, menjelaskan bahwa literasi lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis.
“Literasi pada dasarnya adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi yang diperoleh melalui berbagai sumber. Ini bukan hanya soal membaca teks, tetapi juga mampu menyaring informasi yang ada, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,†kata Suwarsono, pada pekan ini.
Ia menambahkan, literasi juga meliputi kemampuan berpikir kritis dan kreativitas, yang sangat penting dalam memecahkan masalah yang dihadapi setiap individu dalam berbagai aspek kehidupan.
Lebih lanjut, Suwarsono mengungkapkan bahwa literasi adalah landasan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan kemampuan literasi yang baik, seseorang bisa lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi yang terus berkembang.
Dalam era digital saat ini, literasi digital juga menjadi bagian penting dari literasi secara keseluruhan, mengingat semakin banyak informasi yang dapat diakses melalui media online.
“Di era digital ini, literasi digital sangat penting. Seseorang tidak hanya harus tahu bagaimana cara mengakses informasi, tetapi juga harus bijak dalam memilah informasi yang benar dan relevan. Ini adalah tantangan kita bersama, terutama dalam dunia yang semakin terhubung secara online,†tambahnya.
Selain itu, literasi juga berhubungan erat dengan budaya gemar membaca. Menurut Suwarsono, membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memperkaya wawasan dan memperluas pengetahuan.
Kebiasaan membaca dapat meningkatkan kualitas pemahaman seseorang terhadap berbagai topik, meningkatkan keterampilan bahasa, dan menstimulasi kemampuan berpikir logis.
“Gemar membaca adalah kebiasaan yang membentuk pola pikir dan karakter seseorang. Dengan membaca, seseorang akan lebih terbuka terhadap berbagai perspektif dan ide. Ini juga berfungsi untuk memperkaya kosakata, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, serta memperluas cakrawala pemikiran,†ungkap Suwarsono.
Selain manfaat kognitif, membaca juga dapat mengasah kemampuan emosional seseorang. Ia menyebutkan, dengan membaca karya sastra atau buku yang mendalam, seseorang bisa menjadi lebih empatik dan memahami perasaan orang lain, sehingga meningkatkan kualitas hubungan sosial antar individu.
Pemerintah juga semakin gencar mengembangkan program untuk mendukung literasi dan gemar membaca. Salah satunya melalui penguatan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran. Perpustakaan kini bukan hanya tempat meminjam buku, tetapi telah bertransformasi menjadi ruang interaktif untuk belajar, berbagi pengetahuan, dan mengakses berbagai sumber informasi.
“Kami mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya minat baca. Diharapkan, perpustakaan bisa menjadi tempat yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siapa saja, terutama anak-anak dan generasi muda,†jelas Suwarsono.
Tidak hanya itu, dengan perkembangan teknologi, akses terhadap buku dan sumber belajar lainnya kini semakin mudah. Suwarsono berharap masyarakat bisa memanfaatkan berbagai platform digital, seperti e-book, artikel online, hingga audiobooks, untuk meningkatkan minat baca.
“Literasi dan budaya membaca merupakan investasi untuk masa depan. Semakin banyak orang yang melek literasi, semakin besar kesempatan kita untuk menciptakan masyarakat yang berdaya saing tinggi, cerdas, dan berbudi pekerti,†ujar Suwarsono. (**)
 
                                 
			 
                                
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                













Discussion about this post