TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) melakukan pemantauan di lapangan terkait kondisi pasokan BBM (Bahan Bakar Minyak) di wilayah Tana Tidung.
Kadisperindagkop KTT, Hardani Yusri mengatakan bahwa sudah sepekan ini BBM jenis Pertalite di Tana Tidung kosong, sehingga sangat berdampak bagi masyarakat.




Ia mengungkapkan kekosongan ini kemungkinan disebabkan adanya trouble pada pengangkutan BBM dari Tarakan ke KTT sehingga perlu dilakukan pemantauan langsung di lapangan.








Baca Juga : Nilai Tepat Pidato AHY, Yansen TP: Harus Ada Pemimpin yang Berani, Bisa dan Mau Bicara!









“Di kecamatan Sesayap mengalami kekurangan atau keterlambatan kedatangan BBM jenis pertalite dan solar. SPBU PT. Aryan Berkah Mandiri desa Sebidai ini melayani kebutuhan masyarakat Kecamatan Sesayap, dari informasi yang kami terima untuk pengiriman ke KTT dari Tarakan jika tidak ada halangan mungkin tiba Kamis atau Jumat,” ujar Hardani Yusri kepada fokusborneo.com, Rabu (15/3/2023).
Baca Juga : PKB Tana Tidung Siapkan Mesin Politik Jelang Pemilu 2024


Hardani mengatakan bahwa dari 4 SPBU yang ada di KTT 2 SPBU berada di Kecamatan Sesayap yaitu PT. ABM Sebidai dan PT. Tideng Pale Indah, namun untuk PT. TPI hanya Pertamax yg teredia, sambil menunggu proses tera pada dispenser sebagai syarat pendistribusian BBM pertalite dan biosolar.
Kemudian SPBU selanjutnya berada di Kecamatan Tana Lia dan beberapa sudah beroperasi dan melayani penjualan BBM jenis pertalite dan solar.
Baca Juga : Selama Ramadhan, Stok Kebutuhan Pokok di Tarakan Dipastikan Aman
“Kita telah melakukan koordinasi dengan pemilik SPBU PT Aji Usaha Jaya di Betayau agar melayani terlebih dahulu kebutuhan masyarakat di Kecamatan Sesayap,” katanya.
Diharapkan upaya yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM kabupaten Tana Tidung bersama tim pasokan BBM di bumi Upun Taka bisa kembali normal. (her/Iik)