TARAKAN – Jumlah penderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bulan Semtember meningkat. Meski tidak siginifikan jumlah ini naik dibandingkan bulan Agustus kemarin, namun Dinas Kesehatan Tarakan belum dapat memastikan apakah ini dampak dari kabut asap yang menyelimuti Tarakan beberapa hari terkahir.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Tarakan dr. Witoyo menjelaskan penyebab penyakit ISPA bukan hanya asap namun juga karena faktor lain, berdasarkan rapat koordinasi dengan Walikota Tarakan dan Instansi terkait kualitas udara Tarakan masih dalam batas aman.
“Di bulan Agustus kita rata-rata 35 orang perhari penderita ISPA, sedangkan di bulan September ini hingga tanggal 15 rata-rata 45 perhari, data ini kita ambil dari 6 Pukesmas yang ada di Tarakan,’’ terang dr. Witoyo, Senin (16/9).
Untuk pencegahan masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap lingkungan sekitar khususnya kabut asap, dengan tetap menggunakan masker jika berada diluar rumah, menggunakan kacamata dan lainya untuk menjaga saluran pernafasan dari kabut asap, perbanyak minum air, makan buah dan sayur.
“Jika tidak penting kurangi aktifitas diluar rumah, terutama anak balita dengan daya tahan tubuh lemah, selain itu bagi masyarakat yang memiliki riwayat gangguan pernafasan harus lebih hati-hati saat melakukan akifitas diluar,’’ himbaunya. (aii/iik)
Discussion about this post