TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan, TNI, POLRI, Tokoh Adat, Tokoh Agama, bersama sama ucapakan deklarasi Kebhinekaan dalam rangka menolak paham radikalisme serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (15/10/2019).
Berikut 5 poin deklarasi yang diucapkan bersama – sama antara Forkopimda dengan tokoh Adat, Tokoh Agama se Kota Tarakan, Deklarasi dipimpin langsung Wakil Walikota Tarakan Effendhyi Djuprianto.
1.Menjunjung Tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2.Menolak Segala Bentuk Aksi Unjuk Rasa Anarkis,Aksi – Aksi Terorisme Dan Radikalisme Yang Dapat Memecah Belah Keragaman Suku dan Agama.
3.Mendukung Pelantikan Presiden Dan Wakil Presiden Terpilih Tahun 2019 – 2024, dengan Menciptakan Situasi Aman Dan Kondusif di Kota Tarakan.
4.Menolak Segala Bentuk Ujaran Kebencian Berita Hoax Dan Berita Adu Domba di Media Sosial.
5.Mendukung TNI Dan POLRI Dalam Upaya Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia Dan Kamtibmas.
Dalam kesempatan ini Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djuprianto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga pedamaian, persatuan dan kesatuan bangsa.
“Sosialisasi akan dilakukan Pemkot Tarakan kepada masyarakat melalui OPD masing-masing salah satunya Kesbangpol dan Satuan Polisi Pamong Praja,’’ jelasnya.
Sementara itu Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan menungkakan bahwa secara nyata belum ditemukan hal yang besar radikalisme di Tarakan, namun potensinya tetap ada, dan saat ini masih dilakukan pemetaan, pendataan untuk anstipasi.
“Kelompok kecil sudah terdeteksi, namun tingkat ancamanya belum kelihatan, kita petakan, datakan antisipasi tersebut, jadi saat ini kondisi radikalisme , posisi kita saat ini berada di tempak sedangkan radikalasisme berada dipossi gelap, dan ini akan kita balik. Bebernya. (aii/iik).
