TARAKAN – 6 Spesimen Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Kembali dikirim Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Kota Tarakan, ke Balitbangkes Surabaya Provinsi Jawa Timur, Selasa (24/3/20). 6 PDP tersebut, masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan.
“6 spesimen ini, terdiri dari 4 orang berasal dari kota Tarakan, sisanya masing-masing 1 orang dari Kabupaten Tana Tidung dan Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan. Spesimen, dikirim melalui pengiriman port to port ke Balitbangkes Surabaya,†ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan dr. Devi Ika Indriarti saat Jumpa Press di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Selasa (24/3/2020).
PDP di Kota Tarakan, jumlahnya sebanyak 7 orang. 5 orang dalam perawatan dan 2 orang hasil tesnya dinyatakan negatif. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP), total jumlahnya ada 54 orang terdiri dari 40 orang masih dalam pemantauan. Sisanya 14 orang, sudah selesai menjalani pemantauan dan dinyatakan sehat serta mendapatkan surat keterangan sehat dari puskesmas.
“Masyarakat yang melaporkan diri melalui hotline Dinas Kesehatan, sebanyak 210 orang. Mereka ini, telah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit tanpa gejala dengan kondisi sehat dan akan terus dilakukan pemantauan kondisi,†tambahnya.
Saat ini, pasien dengan kontak erat resiko tinggi sebanyak 2 orang, tetap dilakukan karantina rumah dan pemantauan kondisi kesehatan.
“Bagi masyarakat Kota Tarakan yang mengikuti kegiatan Tabligh Akbar se-Asia di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan dan sudah ada di Kota Tarakan, dihimbau untuk melaporkan diri ke hotline Dinas Kesehatan baik dalam keadaan sehat maupun sakit,†imbaunya.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan menghimbau masyarakat Kota Tarakan, agar tetap di rumah dan melakukan pembatasan berinteraksi dengan massa banyak.
“Batasi untuk tidak bersalaman, berpelukan dan cium tangan. Selain itu, rajin cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer serta tidak mengadakan kegiatan berkumpul dengan orang banyak,†tutup dr. Devi. (mt/iik)
Discussion about this post