TARAKAN – Dalam rangka percepatan dan penanganan Covid-19 di Tarakan, melakukan pengawasan 2 kluster baru, mahasiswa Bethel Petamburan Jakarta, Santri dan Santriwati pondok Pesantren Temboro Magetan Jawa Timur.
Juru bicara (Jubir) Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan dr. Devi Ika Indriarti mengatakan, bagi masyarakat dari 2 kluster tersebut untuk melaporkan diri ke hotline Dinas Kesehatan Tarakan.
“Kami sampaikan mahasiswa Bethel Petamburan dan Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Temboro yang berada di Tarakan, agar melaporkan diri ke hotline informasi atau nomor WA 08135143112,†katanya.

Kedua wilayah ini merupakan transmisi lokal dan kluster Covid-19, bagi orang yang datang dari 2 daerah tersebut diwajibkan isolasi di SMP Negeri 1 Tarakan untuk perempuan dan SMP Negeri 2 Tarakan untuk laki-laki.



“Kami akan melakukan pengambilan sampel swab kepada 6 orang santri dan santriwati dari Pondok Pesantren Temboro,†katanya.
Pengambilan sampel swab dilakukan selama 2 hari yakni, Rabu (22/4/2020) dan Kamis (23/4/20202), pengambilan dilakukan dirumah sakit umum (RSU) Kota Tarakan.

“Setelah itu mereka menunggu hasilnya dan melakukan isolasi di SMP 1 dan SMP 2,†jelasnya.
Waktu isolasi menunggu hasil swab dari BBLK Surabaya, jika hasilnya negatif mereka bisa melanjutkan isolasi mandiri, tapi kalau hasilnya swabnya positif mereka akan di masukan ke RSU Kota Tarakan.
“Mudahan saja mereka negatif, kita harus melakukan pencegahan, jadi mohon maaf kepada orang tua membuat ketidaknyamanan ini, anak-anaknya harus uji swab dan isolasi di SMP 1 dan SMP 2,†tegasnya.
Dokter Devi juga menyampaikan mohon maaf, karena ini untuk masyarakat kota Tarakan, satgas berusaha mencegah, dan dari gugus tidak mau dikatakan lalai dengan tidak melakukan pemeriksaan apa-apa. (wic/iik)