TARAKAN – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan akan menambah mesin pembangkit sebanyak 3 unit, masing-masing dengan kapasitas 7,6 Mega Watt sehingga total kurang lebih 21 Mega Watt.
Mesin baru yang akan didatangkan berbahan bakar 2 fuel, artinya bisa menggunakan gas atau minyak, sehingga jika pasokan gas terganggu masih bisa menggunakan minyak yang berasal dari Pertamina.

Manager PLN UP3 Tarakan, Suparje Wardiyono menjelaskan, untuk suplai minyak saat ini sudah terpasang jalur pipa dari terminal bahan bakar minyak (TBBM) Pertamina Lingkas Ujung ke pembangkit listrik di Gunung Belah.
“Kalau ada gangguan dari jalur gas, pembangkit bisa di suplai pasokan minyak, sebab mesin menggunakan sistem dual fuel, 7 persen minyak sampai 100 persen minyak,†jelasnya belum lama ini.
Harapanya mesin baru mampu mengamankan pasokan listrik ke pelanggan, termasuk ketika terjadi pasokan gas berkurang.
“Mesin belum datang, kontrak PLN pusat di Jakarta, kami fungsinya menyiapkan lahan, lahan sudah siap tinggal kontruksinya,†ungkapnya,
Suparje mengatakan, mesin pembangkit baru sebanyak 3 unit, per-unit mampu menghasilkan listrik 7,6 Mega Watt sehingga total 21 Mega Watt, net yang digunakan sebesar 18 Mega Watt.
“Sesuai kontrak dari kontruksi hingga pemasangan pembangkit membutuhkan waktu 12 bulan,†katanya.
PLN target akhir 2021 pembangkit baru bisa beroperasi, dengan bertambahnya 21 Mega Watt, maka PLN Tarakan mampu menuplai listrik sebesar 70 Mega Watt. Dengan beban puncak saat ini 42 Mega Watt selama gas ada PLN tidak kekurangan daya. (wic/iik)