TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara kembali menyelenggarakan acara rutin tahunannya yaitu Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang bertajuk “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomiâ€.
Kegiatan diawali dengan nonton bersama penyampaian prospek ekonomi dan arah kebijakan Bank Indonesia 2021 oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Kemudian dilanjutkan dengan Keynote Speech Presiden RI, Joko Widodo.
Pada awal penyampaiannya Perry memaparkan, perekonomian global diprakirakan akan tumbuh 5 persen pada 2021 seiring dengan perbaikan beberapa negara besar seperti Tiongkok, Amerika Serikat dan sejumlah negara lain. Pertumbuhan tersebut, menurut Perry, didorong oleh stimulus moneter dan fiskal yang besar, serta meningkatnya mobilitas manusia dan aktivitas perekonomian.
Sejalan dengan perbaikan global, Perry juga menjelaskan mengenai perekonomian Indonesia pada 2021 yang diperkirakan meningkat. “Ekonomi Indonesia kami perkirakan akan tumbuh positif pada triwulan IV 2020 dan perbaikan akan terus terjadi di 2021 dengan pertumbuhan di kisaran 4,8 s.d. 5,8 persen (yoy),” ucap Perry, Kamis (3/12/20).
“Inflasi juga akan rendah di bawah 2 persen pada 2020 sehingga akan terjaga pada sasaran 3±1 persen pada 2021. Hal ini didorong oleh masih terbatasnya permintaan, terjaganya ekspektasi inflasi, stabilitas nilai rupiah serta kredibilitas kebijakan Bank Indonesia,” sambung Perry.
Di akhir penyampaiannya Perry juga menegaskan perlunya sinergi kebijakan dengan seluruh pemangku jabatan termasuk Pemerintah, BI, KSSK, Perbankan, Dunia Usaha, Investor, DPR, BPK, akademisi, media, serta berbagai pihak yang terlibat.
Pada sesi selanjutnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan bahwa kerja keras selama 9 bulan terakhir dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 telah membuahkan hasil. Kondisi ini terlihat dari kasus aktif Covid-19 di Indonesia yang lebih jika dibandingkan negara lain di dunia. Dari sisi ekonomi, Indonesia juga menunjukkan kinerja yang baik tercermin dari perekonomian Indonesia yang telah melewati titik terendahnya di triwulan II 2020.
“Momentum pertumbuhan yang positif ini harus dijaga namun tetap harus hati-hati. Kita tidak boleh lengah dan harus disiplin menerapkan protokol kesehatan dan waspada agar tidak terjadi second wave,” ujar Jokowi.
Pada akhir sambutannya Jokowi berharap BI dapat terus berkontribusi dalam PEN. “Saya berharap BI terus berperan dalam reformasi fundamental yang sedang kita gulirkan, termasuk pada sektor riil, penciptaan lapangan kerja baru, dan mendorong para pelaku usaha termasuk UMKM untuk lebih produktif,” pungkas Jokowi.(**/mt)