TARAKAN – Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Utara melakukan kunjungan kerja ke PLN UPDK Tarakan, Kamis (22/4/21). Kedatangannya ini, untuk memastikan pasokan energi listrik selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Kedatangan anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltara terdiri dari Supa’ad Hadianto, Albertus dan Jufri Budiman, diterima Manager Operasional dan Pemeliharaan PLN UPDK Tarakan Adi Wira Kusuma dan Manager ULP Tarakan Dhani Febrian.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kaltara Supa’ad Hadianto mengatakan, Kedatangannya ini untuk memastikan pasokan energi listrik selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri di Kaltara.
“Listrik ini bagian peradaban dunia makanya sangat dibutuhkan. Kalau ada pemadaman listrik, maka berapa miliar dirugikan yang dirasakan masyarakar karena semua menggunakan listrik,” kata Supa’ad.
Supa’ad berharap kepada PLN, supaya tidak ada pemadaman selama Ramadhan dan lebaran Idul Fitri. Ia juga meminta PLN konsisten dalam menyediakan energi listrik.
“Beberapa minggu terakhir sering terjadi gangguan, kita berharap PLN sebagai pelayanan masyarakat selama ramadhan dan idul fitri tetap konsisten dalam penyedian energi listrik. Beban puncak biasanya menjelang magrib dan sahur, di momen-momen itu jangan terjadi pemadaman karena mengganggu orang ingin makan berbuka dan sahur,” ujar politisi Partai Nasdem.
Supa’ad juga menyarankan, lokasi mesin pembangkit PLN agar jauh dari pemukiman. Sehingga masyarakat tidak terganggu kebisingan mesin pembangkit dan menghindari hal-hal tidak diinginkan.
“Ini saya lihat lokasi mesin pembangkit ada ditengah pemukiman warga, kedepan bisa dipindah jauh dari lokasi pemukiman warga. Soalnya kalau terjadi ledakan bisa menimbulkan banyak korban jiwa. Ini harus dipikirkan pemangku kepentingan di PLN,” beber pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPW Partai Nasdem Kaltara.

Sementara itu, Manajer Operasional san pemeliharaan PLN UPDK Tarakan Adi Wira Kusuma mengatakan, pasongan energi listrik selama Ramadhan dan Idul Fitri di Kaltara dijamin aman. Total kapasitas daya listrik yang tersedia di Kaltara, sekitar 120 Megawatt (MW).
“Insyakallah aman pasokan listrik dibawah kerja UPDK Tarakan selama Ramadhan dan Idul Fitri. UPDK Tarakan sendiri membawahi 9 unit pembangkit yaitu Tarakan, Nunukan-Sebatik, Bunyu, Sei Buaya, Sambaliung, Talisayan, Sebuku-Tulin Onsoi, Malinau dan Tidung Pale,” jelas Wira.
PLN UPDK Tarakan juga akan menambahkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kota Tarakan dengan kapasitas 18 MW. Diharapkan penambahan daya ini, bisa terealisasi 2021 ini.
“Untuk saat ini daya mampu kita lebih-lebih ya jadi aman saja kita usahakan dipercepat juga lah bisa menambah kemampuan dan kehandalan untuk pembangkit di sistem Tarakan ini,” ucap Wira.
Menjaga kehandalan listrik di Tarakan, kedepan akan ada interkoneksi sistem Tarakan dan Kalimantan. “Kita menunggu saja kemungkinan di 3 sampai 4 tahun kedepan lah untuk sistem tarakan dengan sistem Kalimantan,” tutur Wira.

Untuk usulan pemindahan lokasi pembangkit jauh dari pemukiman warga, dijelaskan Wira akan disampaikan ke managemen lebih tinggi. Ditambahkan Wira, adanya interkoneksi dengan sistem Kalimantan, juga akan mengurangi pengoperasian mesin pembangkit di Kota Tarakan.
“Soalnya tidak hanya di Kota Tarakan, disemua lokasi yang ada pembangkit listrik sebelumnya sepi sekarang menjadi ramai pemukiman. Tapi masukan tersebut tetap akan disampaikan ke manajemen diatasnya,” ungkap Wira
Manager ULP Tarakan Dhani Febrian menambahkan, selama Ramadhan dan Idul Fitri PLN tidak ada pemeliharaan di Kota Tarakan, sehingga tidak ada pemadaman terencana. Pemadaman terjadi, biasanya disebabkan gangguan jaringan seperti hewan maupun rantin pohon.
“Selama siaga Ramadhan dan lebaran kami tidak ada pemadaman terencana di Tarakan. Apabila ada pemadaman, kemungkinan besar gangguan sistem bisa internal maupun eksternal. Kalau eksternal seringnya ada gangguan-gangguan binatang karena masih banyak jaringan yang melewati hutan,” tutup Dhani.(Wic)