TANA TIDUNG – Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali hadir sebagai salah satu pemateri pada program Sekolah Budaya dengan tema â€Intimung Taka Bais Nelajar Budaya Taka†yang diselenggarakan Pengurus Daerah Pergerakan Pemuda-Mahasiswa Rumpun Tidung (PD-GADAMARUTI) Kabupaten Nunukan, dalam rangka Pelestarian dan pengembangan Seni dan Budaya Rumpun Tidung Kabupaten Nunukan, Minggu, (2/5/2021).
Pada kesempatan tersebut yang juga bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Bupati Tana Tidung memberikan materi dengan topik Pendidikan dan Kebudayaan Rumpun Tidung Borneo dan Pemimpin Muda Masa Depan Kaltara.
Judul persentasi ini merupakan refleksi perjalanan hidup Ibrahim Ali, mulai dari menjadi pegawai honor di Nunukan sampai saat ini dipercaya rakyat menjadi Bupati Tana Tidung.
Ibrahim Ali mengawali materinya dengan mengutip Sabda Rasulullah SAW, yaitu “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu dan sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian” yang menurutnya ini adalah kunci dalam mendidik dan melatih generasi dalam mempersiapkan pemimpinan generasi 4.0.
“Sabda Rasululah ini merupakan penuntun bagi kita. Kita harus mendidik calon pemimpin masa depan sesuai dengan zaman mereka. Karena itu tugas para pemimpin masa kini, seperti yang saya jalankan saat ini, adalah menginterpretasi bentuk masa kini dan masa depan. Melalui interpretasi ini maka saya bisa merancang langkah-langkah yang tepat untuk melatih dan mendidik calon-calon pemimpin di masa depan.” ungkap Ibrahim Ali kepada para peserta yang hadir secara virtual melalui Google Meet.
Ia melanjutkan bahwa di era industri 4.0 ini anak-anak harus dididik untuk mampu mengontrol dan menggunakan teknologi untuk kebaikan umat manusia. Kalau tidak dididik seperti itu, maka teknologilah yang akan mengontrol generasi penerus kedepan.
“Saat ini hal itu dapat kita sakaikan bagaimana anak-anak kita kecanduan bermain games, itu merupakan salah satu contoh bagaimana anak-anak kita gagal mengontrol teknologi,” sambungnya.
Ibrahim Ali menjelaskan bagaimana KTT membangun keterampilan abad 21 dengan mengubah pembelajaran. Proses pembelajaran harus melatih anak untuk memiliki keterampilan abad 21 yaitu dengan cara yang menyenangkan, menggunakan media pembelajaran yang menarik, membuat anak mampu bekerjasama, melatih anak untuk terbiasa mengutarakan pendapat dan pikirannya melalui presentasi di depan kelas, dan karakter anak-anak harus dibangun melalui kecintaan terhadap budaya dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.
“Perubahan pembelajaran seperti inilah yang akan kami lakukan di KTT,” ujarnya.
Visi dan Misi saya sebagai Bupati dan Wakil Bupati adalah Terwujudnya Tana Tidung Bermartabat, Sejahtera, Indah dan Humanis (BERSIH). Salah satunya adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
“Sumber daya Manusia yang Berkualitas berarti tamatan pendidikan Tana Tidung harus memiliki keterampilan abad 21,” terang Ibrahim Ali.
Ia juga membeberkan 3 strategi Tana Tidung untuk meningkatkan kualitas literasi dan 5 strategi Tana Tidung dalam menghadapi pandemi covid-19 untuk mengantisipasi potensi Learning Loss atau penurunan kemampuan belajar.
Selain Bupati Tana Tidung, turut hadir pemateri lainnya yaitu; Amelia dan Siti Sabariah (Dewan Pakar Gadamaruti), H. Sura’i (Dewan Penasehat), Muhammad Nour (Penulis), Rudi Hartanto (Kades Binusan), Darmawansyah dan Siti Raudah (Anggota DPRD Nunukan Komisi III), serta Hj. Anna Megariana Murad (Bunda Baca Kab. Nunukan). (her/iik)
Discussion about this post