BALIKPAPAN – Selama bulan puasa Ramadhan, Konsumsi energi listrik di masyarakat meningkat sebanyak 4 persen di KalimantanTimur dan Kalimantan Utara (Kaltimra). Peningkatan ini, disebabkan kembali menggeliatnya lapangan usaha.
General Manager PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto mengatakan selama puasa Ramadhan 2021, konsumsi listrik meningkat sekitar 4 persen di bandingkan puasa Ramadhan tahun lalu. Dibandingkan hari-hari biasa, pemakaian listrik di bulan puasa Ramadhan 2021 juga mengalami peningkatan sekitar 3 persen.

“Untuk konsumsi energi listrik masyarakat selama Ramadhan meningkat hampir 4 persen khusus bulan April. Ini dipengaruhi sebagian masyarakat sudah menyadari protokol kesehatan (Prokes) menjadi kewajiban dan lapangan usahan kembali mengeliat. Jadi meningkatkan konsumsi listrik PLN di tahun ini dibanding tahun lalu,” kata Saleh pada saat media gathering tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual, Senin (10/5/21).
Saleh menjelaskan daya mampu sistem kelistrikan di Kaltimra sebesar 1.171 Megawatt (MW). Sedangkan beban puncak sebesar 521 MW.
“Cadangan daya kita surplus 45 persen dan tentu PR (Pekerjaan Rumah) bagi kami untuk bagaimana memaksimalkan atau optimalkan aset-aset PLN. Sehingga bisa menarik minat investor atau pelanggan baru untuk meningkatkan cadangan energi listrik bisa terserap,” jelas Saleh.
Tahun ini dikatakan Salah, total jumlah pelanggana PLN di Kaltimra sebanyak 1.284.727 pelanggan. Dari jumlah tersebut, 91 persen di dominasi pelanggan RT (Rumah Tangga). Penyambungan pelanggan baru per bulan sekitar 6 ribuan.
“Kita sedang mempercepat pembangunan transmisi dari Sangatta ke Malay di tahun ini, karena potensi besar ada di daerah Malay ada sekutar 150 MW. Disana ada banyak pabrik besar seperti pabrik semen, sehingga jika sudah beroperasi bisa menyerap margin kita sekitar 400 MW,” beber Saleh.
PLN UIW Kaltimra dijelasakan Salaeh, telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk menggaet investor yang ingin berinvestasi.
“Dulu beban puncak total 620 MW, kali ini di sistem mengalami penurunan tinggal 521 MW. Margin daya ini supaya bisa dimaksimalkan,” tutup Saleh.(Wic)