TARAKAN – Tangis haru dan bahagia seketika pecah dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tarakan, setelah sukses mengibarkan sang saka merah putih dalam Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia, di halaman rumah jabatan Walikota Tarakan, Selasa (17/8/2021).
Tanpa komando setelah kembali dibelakang barisan, sebanyak 30 Paskibraka ini langsung memeluk satu sama lain dan meneteskan air mata, rasa syukur juga terucap lantaran tugas besar mereka telah sukses.
Nur Fadilah Susan Jufri yang bertugas sebagai membawa baki ini mengatakan bahwa perasaanya selalu deg-degan saat proses menjalankan tugas pengibaran bendera Merah Putih.
“Perasaanya deg-degan, bangga, takut, takut kalau ada kesalahan,” katanya.
Selama bertugas sebagai pembawa baki, remaja kelas 12 SMA Hangtuah ini tidak merasa kesulitan, hanya perasaan gugup dan takut membuat kesalahan, takut melangkah dan takut bakinya tumpah.
“Tidak ada kesulitan pas menaikan bendera, Alhamdulillah sukses,” ucapnya.
Terkait dengan persiapan, Ia mengaku sudah mengikuti diklat selama 2 minggu, dan pada malam harinya sebelum bertugas tidur lebih awal untuk istirahat, kemudian minum vitamin.
“Tadi pagi, jam 3 sudah bangun, kemudian make up nya mulai jam 4 pagi,” ujarnya.
Nur Fadilah yang juga bercita-cita menjadi Polwan (Polisi Wanita) ini mengaku sangat sedih karena saat bertugas orang tua tidak bisa menyaksikan langsung, lantaran memang saat ini masih kondisi pandemi Covid-19 dan jumlah peserta dibatasi.
“Sedih juga kerena orang tua tidak bisa hadir, ngak bisa nonton. Kalau jadi Paskibra memang niat awal dan cita-cita ingin jadi Polwan,” imbuhnya.

Sementara itu, Komandan Paskibraka Tarakan, Lettu Nurkosim dari Batalyon Marinir Lantamal XIII Tarakan mengatakan bahwa selama proses pengibaran Bendera Merah Putih tidak ada kendala sama sekali.
Ia mengatakan, dengan waktu latihan yang cukup terbatas namun semangat Paskibraka Tarakan sangat luar biasa.
“Saya lihat dan saksikan sendiri, saya ikut bergabung dengan adik-adik sekalian semangatnya luar biasa dan ini menjadi sebauh kebanggaan,” ucapnya.
Diharapkan semangat ini kedepan juga turun kepada adik-adik selanjutnya yang ada di sekolah untuk berlomba – lomba menjadi Paskibraka tahun mendatang.
“Karena dalam kondisi pandemi, untuk pasukan hanya pengibar bendera yang seharusnya ada pengawal tahun ini tidak ada pengawal,” imbuhnya.
Diharapkan karena masih ada tugas penurunan pada sore hari, Paskibraka lebih semangat lagi dan lebih bagus, tidak puas hanya dengan satu keadaan saja.
“Harapanya di HUT Kemerdekaan RI ini pandemi Covid-19 segera berakhir dan negara kita semakin bangkit dan semakin maju,” pungkasnya. (wic/iik)