Menu

Mode Gelap

Daerah

Permintaan Sesingal Meningkat, Pengrajin Berharap Ada Tambahan Modal dari Pemda KTT


					Asbulah pengrajin sesingal desa sengkong kecamatan sesayap hilir kab Tana tidung Perbesar

Asbulah pengrajin sesingal desa sengkong kecamatan sesayap hilir kab Tana tidung

TANA TIDUNG – Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mewajibkan semua Pegawai Negiri Sipil (PNS) laki-laki menggunakan Sesingal (Ikat kepala khas Tidung) baik saat apel dan rapat dilingkungan kerja serta kegiatan lainnya. Selain itu, PNS KTT juga diwajibkan menggunakan wajib khas batik daerah Tana Tidung.

Kebijakan Bupati Tana Tidung ini, disambut baik oleh Asbulah (43), seorang pengrajin Sesingal khas Tidung asal Desa Sengkong, Kecamatan Sesayap Hilir, KTT.

“Adanya penggunaan ikat kepala atau Sesingal di KTT ini, mudah-mudahan generasi muda peduli dengan adat budaya Tidung dalam kehidupannya sehari-hari. Mengenakan Sesingal mencirikan bahwa kita sebagai orang yang peduli dalam melestarikan budaya Tidung,” ungkap Asbulah saat ditemui Fokusborneo.com, Rabu (27/10/21).

width"250"

Asbulah mengatakan dengan adanya kebijakan memakai Sesingal setiap acara resmi ataupun tak resmi, membuat pengrajin kebanjiran pesanan. Tidak hanya Bupati dan Wakil Bupati, tetapi juga PNS KTT.

width"400"
width"450"
width"400"

“Semua ikat kepala ini banyak dipesan oleh PNS dan masyarakat umum. Tidak hanya orang Tidung saja, tetapi suku lain juga banyak yang memesannya karena masih banyak yang belum punya Sesingal,” tutur Asbulah

Asbulah menjelaskan 1 hari bisa membuat sampai 10 Sesingal. Untuk harga, setiap buahnya dijual Rp 150 ribu.

width"300"

“Dalam semalam dari pagi sampai jam 12 malam, saya bisa buat smapai 10 buah. Tapi kalau santai dapatnya 6 buah Sesingal,” beber Asbulah pembuat Sesingal pertama di KTT.

Asbulah berharap ada perhatian pemerintah terhadap para pengrajin Sesingal terutama tambahan modal. Sebab mininnya modal, membuat produksi Sesingal terbatas ditengah banyaknya pesanan.

“Kami sangat memerlukan suntikan modal, pasalnya modal yang dimiliki tak seimbang dengan pesanan yang diterima karena keterbatasan dana. Untuk membeli bahan baku, kadang saya harus pinjam sama saudara maupun tetangga,” harap Asbulah.(her/Nn)

Artikel ini telah dibaca 515 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Perkuat Timpora, Wali Kota Tarakan Soroti Jalur Tidak Resmi Masuknya Orang Asing

24 Juni 2025 - 11:53

Operasi SAR Hari Kedua, Korban Kecelakaan Kapal Tersambar Petir Ditemukan

24 Juni 2025 - 08:06

Kapolda Kaltara Peduli, Bantuan Lampu Tenaga Surya untuk Warga SP 6B

24 Juni 2025 - 07:15

Kaltara Sharia Festival 2025 di Tanjung Selor Dimulai Hari Ini, Rangkaian Kegiatan Siap Memeriahkan

24 Juni 2025 - 07:07

Pasca Banjir 19 Juni, DPU Balikpapan Bersihkan Gorong-gorong dan Bozem

24 Juni 2025 - 06:43

PHSS Sampaikan Pentingnya Perlindungan Obvitnas demi Ketahanan Energi

23 Juni 2025 - 23:47

Trending di Daerah