TARAKAN – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti mengunjungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 051 Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (23/11/2021).
Kunjungan KPAI ke Tarakan dalam rangka untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan terkait aduan adanya 3 siswa SDN 051 yang tidak naik kelas 3 kali berturut-turut.
Dalam kesempatan ini, KPAI langsung melakukan diskusi yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Tarakan Tajuddin Tuwo, Kepala Sekolah, Mantan Kepala Sekolah dan sejumlah guru.

Retno Listyarti menegaskan bahwa kepentingan KPAI adalah yang terbaik untuk anak bukan masalah orang dewasa.
“Jangan karena berbeda keyakinan lalu membuat anak anak ini tidak naik kelas. Kami kepentingan terbaik untuk anak,” katanya.
Retno mengatakan, KPAI tidak mengurus orang tua dan anak-anak belum bisa memilih agama sebelum umur 18 tahun.
“KPAI tidak mengurus orang tua, sekarang tengahnya kalau kami adalah, anak-anak ini kami mau tanya apa yang menyebabkan dia tidak naik,” katanya.
Menurut KPAI, semua anak-anak ini memiliki nilai bagus dan merupakan anak pintar, berkelakuan baik, sopan dan lain lain namun satu hal nilai agamanya.
“Nah sekarang agama kan sebuah keyakinan, ngak bisa memaksain sesuatu yang kita yakini, nanti ngak ketemu ngak naik kelas terus,” ucapnya.
Kemudian terkait nilai praktek agama yang tidak tuntas, kalau persoalan menyanyikan lagu Indonesia Raya. KPAI meminta pihak terkait untuk membicarakan ini dengan membujuk anak dan berfikir untuk anak. (Iik)