TARAKAN – UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kota Tarakan menargetkan 65 persen lulusannya bisa diterima kerja dan berwirausaha.
Kepala UPTD LLK Kota Tarakan Andi Arfan menjelaskan sebelum melakukan pelatihan, telah dilakukan analisasi pelatihan sesuai kebutuhan dunia industri, UMKM maupun masyarakat.
“Jadi pelatihan yang kami sodorkan menyesuaikan dengan anggaran dari Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda. Meskipun terbatas kami tetap memaksimalkan pelaksanaan pelatihan,” kata Arfan saat diwawancarai Fokusborneo.com, Selasa (8/3/22).
Tujuan pelatihan ini, dikatakan Arfan untuk mencetak tenaga kerja yang berkompeten dan bisa berwirausaha. Targetnya 65 persen peserta lulusan LLK Kota Tarakan, bisa diterima kerja diperusahaan dan menjadi wirausaha baru.
“Pelatihan hari ini ada 10 sedang berjalan dan 1 sudah selesai dan tinggal melaksanakan uji kompetensi. Rencananya minggu ini dilaksanakan uji kompetensinya untuk mendapatkan sertifikat dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” jelas Arfan.

Pelatihan di LLK ini, ditambahkan Arfan juga sebagai upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja berkompeten untuk KIPI dan PLTA. Sebab pelatihan yang bisa menyiapkan tenaga kerja siap kerja hanya di BLK.
“Di Kaltara ini hanya ada 2 di Tarakan dan Nunukan. Tahun ini BLK dapat 28 paket sedangkan Nunukan 20 paket dan Alhamdulillah binaan BLK Samarinda yang paling banyak kegiatan LLK Tarakan,” beber Arfan.
Selain itu, soal prestasi UPTD LLK Kota Tarakan dijelaskan Arfan menempati peringkat pertama untuk binaan BLK Samarinda. Untuk peningkatan mutu workshop, LLK Kota Tarakan mendapat dukungan dari DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
“DPRD Provinsi sudah meminta untuk mendata apa saja yang dibutuhkan LLK Kota Tarakan seperti peralatan, instruktur dan pembangunan workshop baru, itu nanti kami coba ajukan termasuk penambahan sertifikat workshop karena di LLK Tarakan baru 1 yaitu las SMAW 3G berharap bisa bertambah kedepannya,” tutup Arfan.(Mt)