BULUNGAN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bulungan tetap bekerja, salah satunya dengan melaksanakan Sosialisasi pengawasan Partisipatif serta Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Bawaslu, Perguruan Tinggi dan Organisasi Kemahasiswaan, Jumat (25/3/2022).
Ketua Bawaslu Kabupaten Bulungan, Ahmad menjelaskan, meski belum masuk tahapan Pemilu, sebagai penyelenggara Bawaslu Bulungan tetap bekerja salah satunya dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Organisasi Mahasiswa.
“Kita sangat tahu bahwa yang berhubungan dengan pemilihan umum/pemilihan kepala daerah itu potensi-potensi pelanggarannya banyak terutama terkait dengan politisi sara dan money politik. Makanya kita melakukan sosialisasi lebih awal,” katanya.
Di Bawaslu punya aturan dan tidak bisa melakukan pengawasan secara keseluruhan, maka diharapkan bantuan dari universitas dan mahasiswa untuk ikut serta mengawasi pemilu.
“Sehingga dari awal kita sudah bisa melakukan pencegahan. Biasanya pelanggaran itu terjadi ada karena ketidaktahuan, ada karena jarang pengawasan, ada juga pelanggan terjadi itu karena mencontoh,” terangnya.
Oleh karena itu, Bawaslu mengajak masyarakat untuk mengetahui apa saja pelanggaran pemilu dan nantinya diharapkan bisa melakukan pencegahan.
“Selama ini banyak terjadi pelanggaran karena dibiarkan, lalu ada yang lain kalau satu terlibat semua akan mengikutinya. Maka kegiatan ini salah satu upaya pencegahan,” ungkapnya.
Ketua Bawaslu mengungkapkan, 2019-2020 banyak pelanggaran namun masih dalam tahap yang bisa ditangani, namun pelanggaran yang ditangani kebanyakan berasal dari temuan pengawas bukan dari laporan dari masyarakat.
“Permasalahan yang ditemukan, pengawas kami yang temukan atau pengawas lapangan kami temukan, Bukan dari laporan masyarakat. Anehnya lagi setelah pemilu baru muncul ada money politik disana. Jika laporan pelanggaran setelah pemilu maka tidak bisa ditindaklanjuti lagi,” ujarnya.
Sejauh ini, di Pemilu dan Pilkada sebelumnya Bawaslu hanya menemukan pelanggaran yang sifatnya biasa seperti tempat kampanye. Terkait dengan money politik juga ditemukan namun untuk kesulitan untuk pembuktiannya.
Ahmad menambahkan, terkait dengan peta kerawanan money politik sejauh ini di Bulungan cukup aman, pihaknya juga telah melakukan pendekatan dan sosialisasi lebih awal kepada masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh adat dan lainya.
Tidak sampai disini, kegiatan sosialisasi akan terus dilakukan, “Kami sudah bangun kerjasama dengan pemerintah melalui Capil, Perpustakaan, Dinas PMD dan beberapa dinas lain serta ormas keagaaman. Kami sudah kerjasama dengan GKMD, Muhammadiyah, dan NU. Ttarget kami nanti mungkin di bulan puasa atau sebelum puasa dengan ormas,” pungkasnya. (her/Iik
Discussion about this post